Rupiah Berbalik Melemah di Tengah Kenaikan Kasus Omicron

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.323 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (12/1) sore. Mata uang Garuda ini menguat 19 poin atau 0,14 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.304 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.302 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.299 per dolar AS.

Mata uang di Asia terlihat bergerak menguat. Tercatat, peso Filipina melemah 0,09 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, yen Jepang melemah 0,11 persen dan baht Thailand melemah 0,26 persen.

Di sisi lain, ringgit Malaysia menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,37 persen, yuan China menguat 0,15 persen, dan dolar Hong Kong bergerak stagnan dan .

Sebaliknya, mayoritas mata uang utama di negara maju melemah. Terpantau, franc Swiss melemah 0,08 persen, poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, euro Eropa melemah 0,03 persen, dolar Australia melemah 0,03 persen, dan dolar, dan Kanada menguat 0,12 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah di tengah kenaikan kasus varian baru omicron di RI. Pemerintah sendiri memproyeksi puncak kasus omicron terjadi pada Februari 2022 mendatang.

"Kasus omicron di di Jakarta diperkirakan bisa mencapai 21 ribu dalam satu hari," ungkap Ibrahim dalam risetnya.

Sementara, total kasus omicron di Indonesia diproyeksi mencapai 60 ribu kasus tambahan dalam satu hari. Perkembangan ini akan mempengaruhi pola gerak rupiah.

Ibrahim meramalkan rupiah berfluktuatif pada perdagangan Kamis (13/1). Menurutnya, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp14.300 per dolar AS sampai Rp14.350 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]