Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk sejumlah perusahaan pelat merah pada tahun ini. Nilainya tak tanggung-tanggung mencapai Rp38,46 triliun.
Perusahaan yang akan menerima modal tersebut berasal dari berbagai sektor industri mulai dari perumahan, ketenagalistrikan, hingga konstruksi. Salah satu perusahaan bahkan mendapat modal hingga puluhan triliun rupiah.
Lantas, perusahaan mana saja yang akan menerima PMN? Berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkeu menyalurkan modal negara bagi dua perseroan yang bergerak dalam bidang perumahan. Pertama, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp2 triliun.
SMF akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai 200 ribu unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kedua, Perum Perumnas yang akan diguyur PMN sebesar Rp1,56 triliun. Perumnas akan melanjutkan program pembangunan Satu Juta Rumah dengan menggunakan dana PMN tersebut. Selain itu, Perumnas juga akan menyediakan rumah bagi MBR.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan mendapat dana segar hingga Rp5 triliun untuk mendukung sejumlah proyek strategis ketenagalistrikan di Tanah Air.
Proyek tersebut antara lain pembangunan transmisi, gardu, dan distribusi listrik ke pedesaan. Kemudian, PLN juga akan menggunakan dana tersebut dalam rangka mendukung pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang.
Negara akan menggelontorkan sejumlah dana untuk beberapa perusahaan konstruksi pelat merah. Sektor ini kebagian dana paling banyak dibandingkan sektor lainnya.
Dimulai dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang akan menerima penyertaan modal sebesar Rp3 triliun. Waskita akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan pembangunan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung di Sumatera Selatan dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi di Jawa Barat.
Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang bakal menggunakan dana PMN senilai Rp1,97 triliun untuk pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong.
Selanjutnya, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) yang akan mendapatkan modal negara sebesar Rp1,08 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung penjaminan proyek infrastruktur pemerintah.
Terakhir, PT Hutama Karya (Persero) yang akan membangun sejumlah mega proyek infrastruktur turut akan dibantu keuangannya oleh negara dengan PMN mencapai Rp23,85 triliun. Hutama Karya akan melanjutkan pembangunan 8 Ruas Tol Trans Sumatera yang tersebar di beberapa provinsi.
Perseroan menargetkan manfaat yang akan diterima atas PMN tersebut adalah turunnya waktu tempuh dan biaya logistik di kawasan Sumatera.