Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok ke level 6.551 jelang penutupan perdagangan sesi I atau pukul 11.24 hari ini. Indeks tercatat melemah 93,45 poin atau 1,41 persen sejak pagi tadi.
Pelemahan terjadi jelang Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) disahkan dalam rapat paripurna DPR RI.
Mengutip RTI Infokom, Senin (18/1),investor melakukan transaksi sebesar Rp6,8 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,43 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp4,19 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara, mayoritas atau 442 saham terkoreksi. Lalu, 101 saham menguat dan 126 saham bergerak stagnan.
Jika diakumulasi, IHSG bergerak dalam rentang 6.546 hingga 6.667 sejak pembukaan hingga 11.24 WIB.
Pengamat Pasar Modal Riska Afriani menilai RUU IKN tak memberikan sentimen untuk IHSG. Menurutnya, penurunan indeks terjadi karena penyebaran kasus omicron yang kian meningkat.
"Saya lihat penurunannya lebih disebabkan karena penyebaran kasus omicron," ucap Riska kepada CNNIndonesia.com.
Kemudian, keputusan pemerintah yang memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga 24 Januari 2022 mendatang juga menambah sentimen negatif untuk IHSG.
"Jika dilihat dari saham pemberatnya perbankan juga karena ada profit taking," imbuh Riska.
Salah satu saham perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terkoreksi 2,26 persen ke level Rp7.575 per saham. Begitu juga dengan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI melemah 3,12 persen ke level Rp6.975 per saham.
(aud/sfr)