Harga Nikel Cetak Rekor Tertinggi Sejak Maret 2020
Harga nikel melonjak tajam dan mencatatkan rekor harga tertinggi. Harga jual nikel tersebut melonjak sejak tertekan ke titik terendahnya pada dua pekan yang lalu.
Dikutip dari London Metal Exchange (LME), Rabu (19/1), harga jual nikel ditutup US$22.735 per ton. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yakni US$22.450 per ton.
Beberapa pekan sebelumnya harga nikel masih jauh dibandingkan harga jual saat ini. Tercatat, harga jual satu ton nikel di pasar global pada Rabu (12/1) masih berada di posisi US$22.715. Sementara pada Jumat (7/1), harga jual nikel bertengger di posisi US$20.700 per ton.
Harga nikel saat ini sudah dua kali lebih tinggi dibandingkan Maret 2020. Namun, nilainya masih jauh lebih rendah dibandingkan catatan tertinggi yakni US$51.800 per ton pada 2007.
Padahal, persediaan nikel saat ini telah turun menjadi 44.832 ton atau mencatatkan rekor terendah sejak 2019. Bahkan, saham di Shanghai Futures Exchange (ShFE) juga mendekati rekor terendah di 4.711 ton.
Nikel umumnya digunakan sebagai bahan baku untuk material stainless steel. Tak hanya itu, kini baterai juga memiliki 5 persen permintaan terhadap nikel dan diperkirakan akan meningkat hingga 30 persen pada 2040.
Lihat Juga : |
"Pasar semakin sadar bahwa keberadaan nikel sangat penting dalam transisi energi. Namun, masih sangat sulit untuk melihat bagaimana pasokan nikel kelas 1 (yang digunakan untuk baterai) dapat memenuhi permintaan pasar nantinya," kata Analis WisdomTree Nitesh Shah dikutip dari Reuters, Rabu (18/1).
Nitesh pun optimis harga nikel bisa jauh lebih tinggi dibandingkan harga sekarang. "Kami sangat yakin. Harga nikel tentu tidak akan berhenti di US$25.000 per ton. Ini masih bisa naik jauh lebih tinggi dalam sepuluh tahun ke depan," ujarnya.