PLN Bakal Transformasi Bisnis dengan Bentuk Holding-Subholding

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jan 2022 20:13 WIB
Menteri Erick mengarahkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membuat holding dan subholding untuk mengoptimalkan bisnis dan meningkatkan efisiensi.
Menteri Erick mengarahkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membuat holding dan subholding untuk mengoptimalkan bisnis dan meningkatkan efisiensi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengarahkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan transformasi bisnis dengan pembentukan holding dan subholding di perusahaan tersebut.

Menurut Erick, pembentukan holding dan subholding di tubuh perusahaan setrum pelat merah itu sudah dilakukan negara lain seperti Italia, Perancis dan Malaysia.

"Contoh tersebut akan kita turunkan di PLN dalam bentuk holding dan subholding," ungkapnya dalam konferensi pers di kantor BUMN, Rabu (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan transformasi tersebut dilakukan untuk optimalisasi bisnis PLN.

Selain itu, dengan transformasi tersebut juga diharapkan kinerja perusahaan setrum tersebut bisa lebih transparan, terlebih terkait pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang memerlukan dana besar.

"Ini gimana dilakukan sambil transformasi pembentukan holding dan subholding di PLN," ungkapnya.

Pahala juga mengatakan fokus utama transformasi PLN adalah pada transmisi. Menurutnya, meskipun tingkat elektrifikasi bisa mencapai 99 persen, pengembangan transmisi juga memerlukan lanjutan.

"PLN mengembangkan transmisi sebagai core bisnis dan beyond kwh, dan menjadi arahan Marves dan ESDM untuk pengelolaan energi primer supaya lebih efisien lagi," ujarnya.

Tidak hanya itu, ke depan PLN juga akan melakukan ekspor listrik dengan mengembangkan transmisi tersebut. Pasalnya, menurut Pahala tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang kaya untuk menyediakan listrik.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan transformasi PLN tersebut bukan berarti liberalisasi sektor ketenagalistrikan.

Tetapi, lebih untuk menghadapi tantangan transisi energi dan distribusi di tengah krisis energi.

"PLN harus berubah dari organisasi lambat dan kompleks, menjadi yang lincah dan dinamis agar tantangan ini bisa menjadi sebuah percepatan," katanya.

Darmawan mengaku mendukung transformasi di PLN tersebut dan berjanji siap menjalankan tugas tersebut.

"Untuk itu saya dan jajaran sangat senang dan bangga dengan arahan ini. Kami siap menjalankan tugas tersebut," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER