ESDM: PNBP Migas Rp103,91 T Sepanjang 2021

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 05:50 WIB
Kementerian ESDM mengatakan PNBP dari sektor migas sebesar Rp103,19 triliun pada 2021. (Antara Foto/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minyak dan gas (migas) sebesar Rp103,19 triliun sepanjang 2021.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan PNBP itu terdiri dari sumber daya alam (SDA) migas sebesar Rp97,98 triliun dan lainnya sebesar Rp5,21 triliun.

"Peningkatan PNBP ini disebabkan ada kenaikan nilai Indonesia Crude Price (ICP) dan terjadinya stabilitas harga minyak dunia," ucap Tutuka, dikutip dari Antara, Rabu (19/1).

Kemudian, realisasi investasi tercatat sebesar US$15,9 miliar pada 2021. Angka itu setara dengan 94,58 persen dari target US$16,81 miliar.

"Ada beberapa hambatan dalam pencapaian investasi migas, di antaranya berupa investasi hilir, khususnya pada kilang RDMP dan GRR Tuban terkait investasi," ujar Tutuka.

Sementara, realisasi lifting migas sebesar 647,89 MBOPD atau 91,89 persen dari target 705 MBOPD. Lalu, lifting gas bumi sebesar 981,98 MBOEPD atau 97,51 persen dari target yang mencapai 1.007 MBOEPD.

"ICP rata-rata US$68,47 dolar AS per barel atau 161 persen dari harga sebelumnya," ucap Tutuka.

Ia mengatakan target lifting tak tercapai lantaran shutdown tidak terencana dan target beberapa lapangan untuk onstream tertunda.

"Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan upaya peningkatan dan pencapaian lifting migas, di antaranya optimasi fungsi pada lapangan eksisting, percepatan transformasi sumber daya untuk produksi," jelas Tutuka.

Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan pemberian insentif dan memonetisasi penemuan yang belum dikembangkan.

Kemudian, pemerintah akan mempercepat proses perizinan dan penyelesaian masalah operasional di lapangan.

Ia menambahkan bahwa target lifting ditetapkan sebesar 705 MBOPD untuk minyak dan 1.036 MBOEPD untuk gas pada 2022. Sementara, pemerintah memproyeksi ICP rata-rata sebesar US$63 per barel.

(aud/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK