Penjual minyak goreng di pasar tradisional khawatir tergilas dengan penjualan minyak goreng satu harga Rp14 ribu per liter di pasar ritel modern. Pasalnya, penyaluran minyak goreng bersubsidi itu belum sampai di pasar tradisional.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Kamis (20/1), harga minyak goreng curah di Pasar Bata Putih Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masih dibanderol Rp20 ribu per kilogram (kg). Sementara, harga minyak goreng kemasan mencapai Rp39 ribu per dua liter.
Saputri (48), salah satu pedagang di Pasar Bata Putih Kebayoran Lama mengaku belum bisa menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter. Masalahnya, modal yang ia keluarkan jauh di atas itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang pasar tradisional sudah tergilas terus, ditambah ada jual online. Kami memang agak tertinggal," ucap Saputri.
Untuk menyiasatinya, Saputri tidak berani mengambil stok banyak karena pembeli sedang sepi saat ini.
Senada, pedagang lainnya bernama Andi (35) mengatakan lapaknya sepi pembeli imbas dari minyak goreng Rp14 ribu per liter di pasar ritel modern.
Saat ini, ia menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20 ribu per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sebesar Rp22 ribu per liter.
Lihat Juga : |
"Selama harga masih mahal, agak sepi," kata dia.
Meski sepi, ia tetap menjajakan minyak goreng di lapaknya karena terlanjur mengeluarkan modal dalam jumlah besar.
"Mau gimana lagi, saya bertahan saja jual segitu karena modalnya sudah mahal," ujar Andi.
Segendang sepenarian, Sudarti (73), pedagang di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan juga merasa khawatir dengan penyebaran minyak goreng Rp14 ribu yang baru menjangkau pasar ritel modern.
Lihat Juga : |
"Pasti ada khawatir. Di pasar lebih sepi, orang larinya ke minimarket karena lebih murah," kata Sudarti.
Saat ini, ia menjual minyak goreng curah dengan harga Rp21 ribu per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp21 ribu per liter.
Sudarti mengaku sejumlah pelanggan protes dan menanyakan kenapa tak menjual minyak goreng bersubsidi.
"Saya hanya jawab, kami tidak tahu karena memang belum ada," ucap Sudarti.
Lihat Juga : |
Kendati demikian, ia mengaku senang jika nanti minyak goreng Rp14 ribu segera dijual di pasar tradisional. Sudarti berharap ada tanda 'bersubsidi' pada kemasan minyak agar tak ada pedagang yang menjual dengan harga lebih.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan minyak goreng Rp14 ribu dijual serentak di seluruh ritel modern yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mulai Rabu (19/1) hingga enam bulan ke depan.
Sementara, penjualan minyak goreng satu harga di pasar tradisional bakal menyusul dengan tenggat waktu satu minggu setelah ketentuan disahkan.
"Kebijakan penyediaan minyak goreng satu harga ini akan dilakukan terlebih dahulu melalui ritel modern yang menjadi anggota Aprindo, kemudian untuk pasar tradisional akan diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian kebijakan," pungkas Lutfi.
(mrh/aud)