Investor China Minat Bangun Pelabuhan Tanjung Carat Sumsel

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jan 2022 13:57 WIB
Investor China, Shanxi International Economic and Technical Cooperative Co Ltd, melirik investasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Cara di Banyuasin, Sumsel. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Shanxi International Economic and Technical Cooperative Co Ltd, investor asal China, melirik investasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

"Pagi tadi kami sudah survei ke Pelabuhan Tanjung Carat. Kami lihat lokasinya sangat bagus," ungkap General Manager of Shanxi International Economic and Technical Co Ltd Indonesia Jason Hang dikutip dari Antara, Jumat (18/1).

Selain lokasi yang strategis, Pelabuhan Tanjung Carat dinilai memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, seperti getah karet, kelapa sawit, batu bara, minyak bumi hingga gas.

"Kami sangat berharap ikut serta investasi di Pelabuhan Tanjung Carat. Sebab, kami melihat potensi Sumsel sangat baik. Semoga dalam waktu dekat dapat melakukan kerja sama dengan menandatangani MoU," imbuh dia.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi perusahaan asal China yang berniat untuk menanamkan modal di daerahnya. Baginya, ini merupakan kabar baik untuk menghadirkan pelabuhan laut yang saat ini masih dalam proses finalisasi penyediaan lahan.

Pelabuhan tersebut diharapkan dapat menjadi gerbang ekspor bagi Sumatera Selatan. Kini, Pelabuhan Tanjung Carat telah disetujui sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Herman mengatakan pemerintah telah mempersiapkan syarat-syarat pembangunan pelabuhan laut internasional, seperti ketersediaan lahan, akses jalan, kedalaman laut hingga lokasi dermaga. Namun, lanjutnya, pelabuhan tersebut masih minim akses pendanaan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pemerintah pusat akan melibatkan pendanaan swasta untuk membangun pelabuhan di Kabupaten Banyuasin tersebut.

"Bisa konsorsium dari dalam negeri dan investor dari luar negeri. Ini akan dikaji," kata Budi.

Seharusnya, tahap groundbreaking sudah dimulai pada akhir tahun lalu. Namun, target itu meleset karena persoalan lahan belum tuntas.

Pelabuhan ini direncanakan dibangun di atas lahan seluas 1.330 hektare. Selain itu, kehadiran pelabuhan ini juga untuk meringankan beban Pelabuhan Boom Baru Palembang yang dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan daerah.



(fry/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK