Foxconn Bakal Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp114 T di RI

CNN Indonesia
Senin, 24 Jan 2022 14:23 WIB
Foxconn, manufaktur asal Taiwan, berencana bekerja sama dengan Kementerian Investasi untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di RI.
Foxconn, manufaktur asal Taiwan, berencana bekerja sama dengan Kementerian Investasi untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di RI. Ilustrasi. (REUTERS/Fabian Hamacher).
Jakarta, CNN Indonesia --

Hon Hai Precision Industry Co Ltd alias Foxconn, manufaktur asal Taiwan, dikabarkan akan bekerja sama dengan Kementerian Investasi dan beberapa perusahaan, untuk mendukung pengembangan mobil listrik untuk kawasan Asia Tenggara.

Foxconn sebelumnya dikenal sebagai produsen utama iPhone untuk beberapa negara di Asia Tenggara. Tak terkecuali di Indonesia. Namun kini, Foxconn berniat memperluas pangsa pasar bisnisnya ke dalam industri kendaraan listrik.

Dikutip dari Reuters, Senin (24/1), perusahaan telah mengumumkan kesepakatan bisnis dengan startup (perusahaan rintisan) asal Amerika Serikat (AS) Fisker Inc dan grup energi Thailand PTT PCL.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foxconn mengklaim telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan cakupan bisnis yang luas dalam bidang kendaraan listrik. Kesepakatan itu termasuk manufaktur baterai dengan Kementerian Investasi, Indonesia Battery Corporation (IBC), PT Indika Energy, serta vendor scooter Taiwan Gogoro yang diteken pada Jumat lalu.

Mengutip Antara, kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia itu dengan total investasi US$8 miliar (setara Rp114 triliun).

Kerja sama tersebut diklaim untuk membangun ekosistem energi baru di Indonesia yang juga mencakup pengembangan industri pendukung, seperti sistem penyimpanan energi, hingga pembangunan stasiun pertukaran baterai dan daur ulang.

Kemitraan ini akan berada pada sebuah platform bernama MIH yang akan menyediakan layanan perangkat keras dan perangkat lunak untuk perusahaan di Indonesia.

Sebagai perusahaan dunia, Foxconn menargetkan akan menyediakan setidaknya 10 persen komponen kendaraan listrik dunia pada 2025 hingga 2027.

Chairman Foxconn Liu Young Way bahkan berjanji untuk menurunkan biaya manufaktur dan biaya lainnya untuk pembuatan mobil dengan pengalamannya sebagai produsen perakit elektronik terbesar di dunia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan penandatanganan MoU tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan di Taiwan pada Oktober 2021. Kala itu, Foxconn dan Gogoro berminat untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankan green energy dan green industry," ucap Bahlil dalam keterangan tertulis pada Jumat lalu.

Bahlil mengatakan pihaknya akan mengawal komitmen investasi tersebut, termasuk memastikan kelancaran realisasi investasi perusahaan asal Taiwan itu.

"Pemerintah Indonesia, akan menangani seluruh perizinan, atau urusan-urusan dalam negeri, termasuk insentif investasi akan menjadi tanggung jawab kami. Foxconn dan Gogoro hanya perlu membawa teknologi, modal dan sebagian pasarnya. Saya yakinkan hari ini, investasi ini dapat tereksekusi untuk kemajuan dan kebangkitan kita bersama," ujar Bahlil.

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER