Saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) merosot 3,1 persen pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (24/1) dari pembukaan di level 258 menjadi 252 per saham.
Mengutip RTI Infokom, investor asing melego Rp1,36 miliar saham BBKP.
Sepanjang hari ini BBKP bergerak melemah secara konsisten. Sempat menguat tipis pada awal pembukaan perdagangan ke level 260, namun malah rontok seharian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menilai pelemahan dikarenakan reaksi atau shock pasar jangka pendek saja terkait kabar pengunduran massal karyawan Bukopin.
Pasalnya, ia menilai rencana manajemen melakukan efisiensi biaya karyawan seharusnya menjadi sentimen positif dalam jangka panjang.
"Jadi saya rasa dampaknya hanya sementara, justru baik untuk jangka panjangnya karena bisa mengurangi cost untuk karyawan jika transformasi digitalnya bisa segera berjalan dengan baik," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/1).
Sebelumnya, sebanyak 1.400 karyawan PT Bank KB Bukopin Tbk mengundurkan diri per Desember 2021. Alasannya, perusahaan membuka program 'pensiun dini' yang ditawarkan kepada seluruh karyawan perusahaan.
Lihat Juga : |
Corporate Communication KB Bukopin Tyas Hardi menuturkan sekitar 30 persenan dari total karyawan KB Bukopin ikut serta dalam program transformasi perusahaan yang menyasar sumber daya manusia (human capital) perseroan.
Dia mengklaim kepesertaan program dibuka secara sukarela dan berlaku untuk seluruh karyawan KB Bukopin di seluruh Indonesia.
"Perusahaan mengeluarkan program sukarela, tidak ada paksaan, tidak ada penunjukan langsung, open to all karyawan Bukopin," katanya saat dikonfirmasi pada Minggu (23/1).
Ia menjelaskan pemangkasan dilakukan sesuai dengan visi transformasi core banking KB Bukopin usai diakuisisi oleh KB Kookmin Bank, yang salah satunya merupakan transformasi teknologi menuju New Generation Banking System (NGBS).
Walau demikian, Tyas menampik program tersebut merupakan imbas dari adopsi teknologi perusahaan.
Kendati tak bisa menyebutkan angka pastinya, Tyas memastikan pihaknya memberikan seluruh hak karyawan sesuai aturan. Bahkan, dia melanjutkan, karyawan yang sukarela mengundurkan diri mendapat pesangon lebih dari aturan pemerintah.
Selain itu, ia menjamin eks karyawan dan keluarga masih bisa menikmati fasilitas asuransi kesehatan hingga 6 bulan ke depan.
Ia menambahkan bahwa KB Bukopin turut memberikan pelatihan keahlian manajerial dan penjurusan lainnya untuk karyawan yang ingin banting setir ke sektor lain.
"Pada akhirnya transformasi sampai pada aspek human capital," tutupnya.