Nilai uang kripto bitcoin jeblok hingga 50 persen dari rekor tertingginya pada November 2021 lalu. Hal tersebut seiring dengan kebijakan negara-negara ekonomi utama yang berusaha mengekang penggunaan mata uang digital.
Melansir coinmarketcap.com, Senin (24/1), bitcoin melorot 3,86 persen dalam 24 jam terakhir. Kini, kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu hanya dihargai US$34.693 per keping.
Bitcoin anjlok lebih dari 20 persen sejak awal tahun. Pada November 2021 lalu, bitcoin sempat diperdagangkan pada rekor tertingginya, yakni US$68.990.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya bitcoin, ethereum juga mengalami hal serupa. Hari ini, kripto dengan kapitaliasi terbesar kedua di dunia itu turun 7,54 persen dalam sehari ke level US$2.340.
Dilansir dari CNN Business, investor menjadi gelisah tentang mata uang digital dan aset berisiko lainnya sejak bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed mengisyaratkan bakal melepaskan stimulus ekonomi lebih agresif.
Di sisi lain, bank sentral Rusia juga telah mengusulkan larangan penggunaan kripto. Rusia adalah salah satu negara penambang kripto terbesar di dunia, tetapi bank sentral negara itu mengatakan mata uang digital dapat menimbulkan ancaman bagi stabilitas keuangan negara.
Kebijakan Rusia itu datang hanya beberapa bulan setelah China meluncurkan tindakan keras terhadap kripto berupa pelarangan perdagangan dan penambangan mata uang digital itu.
Selain China dan Rusia, pada November 2021 lalu, India dikabarkan sedang merancang undang-undang yang akan mengatur mata uang digital.
Meski belum jelas kebijakan apa saja yang ada di dalam rancangan undang-undang tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut kerja sama global diperlukan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh mata uang kripto.
Namun, tidak semua orang pesimis dengan kripto. Perusahaan perbankan investasi asal AS, Goldman Sachs, menerangkan harga bitcoin bisa mencapai lebih dari US$100 ribu dalam lima tahun ke depan.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal bulan ini, analis bank mengatakan mereka melihat keuntungan yang kuat di masa depan karena bitcoin akan semakin mencuri pangsa pasar dari emas.