Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp8,5 triliun pada tahun ini. Target tersebut dinilai realistis lantaran aktivitas masyarakat sudah kembali pulih dan mulai menggunakan transportasi umum.
"Untuk PNBP, kami rencanakan Rp8,5 triliun karena dunia penerbangan mulai pulih, sekolah sudah mulai masuk, dan kegiatan di kereta api sudah bergerak, insyaallah PNBP bisa tercapai dengan baik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (25/1).
Budi menambahkan transportasi darat dan laut dinilai mampu memberikan penerimaan kepada negara secara maksimal. Walau tidak merinci, ia mengatakan penerimaan dari transportasi udara dan kereta api masih minim akibat turunnya jumlah penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang dari sektor laut dan darat melampaui (target PNBP), namun di udara dan juga di kereta api kami tidak bisa menampilkan PNBP yang baik karena pergerakan penumpang turun drastis hingga 70 persen," ujarnya.
Tahun lalu, Kemenhub mampu mengumpulkan PNBP sebesar Rp7,9 triliun. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target 2021 yakni Rp8,7 triliun.
Sementara itu, realisasi anggaran Kemenhub mencapai 97,19 persen atau setara Rp33,29 triliun pada 2021. Budi mengklaim realisasi tersebut lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Tentu capaian ini meningkat signifikan dibandingkan 2020 yakni 95 persen dan tahun sebelumnya 92 persen," ujarnya.
Realisasi anggaran tersebut terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp3,48 triliun, belanja barang sebesar Rp12,66 triliun, dan belanja modal sebesar Rp17,15 triliun.
Lebih lanjut, Budi optimistis mampu mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat program yang menggunakan dana APBN. Hal ini dilakukan agar dana yang digelontorkan dari kas negara dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional.