Kementerian PUPR menyatakan pembangunan fisik untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dimulai Semester 2 2022.
"Yang paling kritis mulai awal semester 2 2022 itu sudah harus mulai fisiknya. Semuanya itu yang akan diprioritaskan. Jadi tentunya lebih cepat lebih baik," jelas Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN PUPR Imam Santoso Ernawi di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Rabu (2/2).
Ia mengatakan sebelum melaksanakan pembangunan fisik, PUPR sudah membuat grand design proyek. Pembuatan dilakukan dari 2019 atau sejak Presiden Jokowi menugaskan kementeriannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuatan grand design dilakukan paralel dengan Bappenas yang menyiapkan masterplan dan Kementerian ATR yang menyiapkan rencana pengolahan lahan.
"Di 2020 kami melakukan urban desain yang lebih komplit, hingga kita bisa menyelesaikan sampai dengan pertengahan akhir 2021 yang lalu. Kita juga menyiapkan mengantisipasi mulainya pelaksanaan fisik," ujar Imam.
Imam mengatakan untuk saat ini, pembangunan IKN terbagi menjadi tiga tahap. Salah satunya, pembuatan basic design.
Pada tahap ini yang sudah selesai adalah untuk beberapa bangunan prioritas, termasuk untuk Istana Negara dan gedung kementerian.
"Kemudian prioritas kita pada bagian satu itu akan terbagi 2, 1A dan 1B. Karena di 1B masih ada bagian yang masih dimiliki lahan masyarakat, jumlahnya tidak signifikan. Tapi ada. Untuk di 1A sudah relatif bersih karena itu hutan produksi semua, sehingga kita bisa mendesain lebih cepat di sana. Nah, itu yang kita lakukan," jelas Imam
Untuk rancangan bangunan awal, terdapat 4 kementerian yang akan dipindahkan terlebih dahulu.
"Nah blok kemenko-kemenko ini akan diisi oleh bangunan-bangunan yang ada di bawah koordinasi menkonya. Jadi ada empat kalau kita lihat dari Istana Presiden, di kirinya ada Kemenkomarinves , kemudian ada Kementerian Perekonomian, sebelah kanan ada Polhukam dan PMK," jelasnya.
Ia melanjutkan 4 kementerian tersebut akan melakukan sharing office untuk sementara waktu selama IKN masih dalam proses pembangunan.
Selain Istana Negara dan keempat kementerian tersebut, Imam mengatakan juga ada rencana pembangunan Plaza Seremoni yang mengikat 4 kementerian tersebut.
"Kita berharap tidak ada sanggahan-sanggahan yang berarti kalau tidak akan mundur lagi itu," ujar Imam.