Ekonom Kritisi Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga: Sangat Rendah

CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 13:52 WIB
Ekonom CORE Piter Abdullah mengkritisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang di bawah level historisnya. Ia menilai pertanda perlambatan ekonomi.
Ekonom CORE Piter Abdullah mengkritisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang di bawah level historisnya. Ia menilai pertanda perlambatan ekonomi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2021 masih sangat rendah. Pandemi covid-19, ia menilai, masih membatasi konsumsi, khususnya kelompok menengah atas.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga naik 3,55 pada 2021. Realisasi ini membaik dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya 1,02 persen dan kuartal IV 2020 yang terkontraksi atau minus 3,61 persen.

"Pertumbuhan konsumsi, walaupun lebih tinggi dibandingkan kuartal III, tetap termasuk sangat rendah," ujar Piter dilansir Antara, Senin (7/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan konsumsi makan dan minum, serta barang primer lainnya mungkin saja sudah kembali normal. Namun, konsumsi barang-barang sekunder dan mewah masih jauh di bawah level normal atau pra-pandemi.

BPS mencatat konsumsi makanan dan minuman selain restoran tumbuh 3,24 persen. Ini merupakan yang tertinggi dalam komponen konsumsi rumah tangga setelah transportasi dan komunikasi, yaitu 5,34 persen.

Sementara, konsumsi barang sekunder, seperti pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan hanya naik 1,22 persen. Begitu pula dengan konsumsi restoran dan hotel yang meningkat 2,82 persen.

Menurut Piter, peran konsumsi dalam perekonomian Indonesia sangat besar, sehingga ketika konsumsi tumbuh di bawah level historisnya yang sebesar 5 persen, maka perekonomian bisa dipastikan melambat.

"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 sedikit di bawah perkiraan, sehingga secara total pada 2021 pertumbuhan ekonomi tidak mencapai 4 persen," imbuh dia.

Adapun, pertumbuhan ekonomi kuartal keempat sebesar 5,02 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 3,51 persen.

Dilihat dari pengeluarannya, konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) meningkat 4,49 persen, ekspor melesat 29,83 persen, dan konsumsi pemerintah naik 5,25 persen.

[Gambas:Video CNN]



(bir/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER