Khofifah Sebut Minyak Goreng di Jatim Langka Karena Distributor Lamban

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 18:17 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap penyebab kelangkaan minyak goreng di wilayahnya. Yakni, penyaluran dari distributor yang lamban. (CNN Indonesia/Farid).
Surabaya, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap penyebab kelangkaan minyak goreng di wilayahnya. Yakni, penyaluran dari distributor yang lamban.

Sebab, ia menilai pemerintah telah menggelontorkan ribuan liter ke pasar sejak penetapan satu harga minyak goreng.

"Selain karena tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng harga eceran tertinggi (HET), juga karena terlambatnya pengiriman barang oleh distributor," tutur Khofifah, Selasa (8/2).

Padahal, kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi, mengingat kebutuhan minyak goreng masyarakat Jatim mencapai 59.000 ton per bulan mampu terpenuhi dengan kapasitas produksi pabrik yang mencapai 62.000 ton/bulan.

"Artinya, terdapat surplus sebesar 3.000 ton," terang dia.

Namun, kata dia, saat turun ke lapangan, justru didapati banyak toko-toko ritel modern yang juga tidak mendapatkan suplai minyak goreng bahkan sampai satu pekan.

Tentunya, kata Khofifah, kondisi ini semakin mempersulit masyarakat yang tidak bisa mendapatkan minyak goreng dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Saya mohon kerja samanya kepada pada para distributor agar mempercepat proses penyaluran minyak goreng subsidi ke seluruh pasar, baik modern, ritel, tradisional, hingga warung-warung kecil," pinta Khofifah.

Khofifah menegaskan pentingnya rantai pasok dalam pengendalian harga minyak goreng di pasaran. Menurutnya, jika ada satu bagian yang tersendat atau bermasalah, maka hal itu akan mengganggu ketersediaan barang di pasaran.

"Saya rasa kita semua punya kewajiban untuk bisa mengamankan kebijakan Bapak Presiden yang ingin memberikan penguatan daya beli masyarakat," imbuhnya.

"Kami harapkan seluruh proses ini dapat memberikan kepastian rantai pasok sampai di tingkat konsumen sesuai dengan HET yang sudah ditentukan oleh pak menteri perdagangan Republik Indonesia," tambah dia.

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan HET minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai Rp11.500. Minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter.



(frd/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK