BJB Genjot Inovasi Digital Jelang Right Issue
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) bersiap melakukan aksi korporasi pada kuartal pertama 2022 berupa right issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I).
Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi mengatakan, aksi korporasi tersebut yang telah disetujui RUPS Tahunan itu bertujuan mendukung ekspansi kredit perseroan. Right issue dinilai sebagai langkah tepat guna memperkuat permodalan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit perusahaan.
Adapun skema right issue akan dilakukan dengan harga yang ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar perusahaan. Yuddy menjelaskan, pihaknya berencana melepas 925 juta lembar saham seri B, atau setara maksimal 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
"Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan," ujar Yuddy.
Tak hanya itu, BJB pun telah mengambil langkah inovasi lain seperti menerapkan sistem pembayaran digital baru lewat new DIGI dan DigiCash by Bank BJB, serta E-Pays yang merupakan kolaborasi BJB dengan fintech e-commerce. E-Pays bertujuan mengoptimalkan layanan digital BJB terhadap masyarakat serta pemerintah daerah.
Yuddy menyatakan, kerja sama dengan lembaga fintech itu merupakan bagian dari komitmen untuk membangun ekosistem digital yang lebih masif. Menurutnya, inovasi dan kolaborasi adalah kunci memenangkan persaingan ke depannya. Selain itu, BJB juga menyediakan layanan digital berupa mobile banking, QRIS, uang elektronik, virtual account, internet banking corporate, Agen Laku Pandai, serta produk-produk lainnya.
"Semuanya ini diharapkan mendukung program inklusi keuangan serta pembentukan ekosistem digital," kata Yuddy.
Dia menegaskan, pembayaran digital baru ini akan mempermudah transaksi nasabah. Melalui uang elektronik BJB DigiCash, nasabah bisa memenuhi berbagai kebutuhan transaksi. BJB dipastikan belum akan berhenti melakukan beragam inovasi, di mana perbedaan lokasi, jarak, dan waktu tak menjadi penghambat untuk berkolaborasi dengan Cross Collaboration sebagai momentum.
"Bank digital merupakan masa depan dari industri keuangan, sehingga Bank BJB perlu melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. Di
era digital, kolaborasi menjadi satu hal yang harus dilakukan dalam mencapai visi dan misi perusahaan," ungkapnya.
Pada 2021, inovasi dan pengembangan digital BJB tercatat berdampak signifikan pada peningkatan pendapatan fee based income. Hal ini disebut Yuddy tidak terlepas dari perluasan ekosistem digital Bank BJB yang tumbuh sepanjang tahun, yang antara lain ditunjukkan dengan pertambahan pengguna aplikasi mobile BJB DIGI.
Selain itu, QRIS merchant Bank BJB juga terus tumbuh positif, sejalan dengan pengembangan terhadap pemberian fasilitas kredit berbasis digital melalui aplikasi Loan on Boarding, seperti aplikasi BJB Laku untuk segmen UMKM dan Kredit Mesra dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), BJB Koin untuk pembiayaan segmen konsumer ASN, serta pengembangan aplikasi pada segmen lainnya.
Hal itu diyakini turut mendorong percepatan pertumbuhan ekspansi bisnis bank. Inovasi yang dikembangkan pun sejalan dengan cita-cita Bank BJB untuk menjadi Elite Bank pada 2025, seperti yang tertuang dalam corporate plan.
"InsyaAllah ke depannya seluruh aplikasi ini akan menjadi satu kesatuan dalam suatu super apps untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah dalam satu aplikasi saja," ujar Yuddy.
(rea)