Ahli Perkirakan Harga Minyak Dunia Baru Reda Kuartal II 2022

Chief Economist Citibank Indonesia Helmi Arman memperkirakan harga minyak dunia bisa turun pada kuartal II 2022. Hal tersebut tidak lepas dari negara-negara di belahan dunia bagian utara yang memasuki musim semi.

Ia menjelaskan pada musim semi kebutuhan gas untuk heating atau pemanasan hunian akan berkurang.

Menurutnya, penurunan kebutuhan gas tersebut mempunyai spill over effect (efek limpahan) pada minyak. Sebab, antara gas dengan minyak dan antara gas dengan batu bara itu ada efek substitusi, terutama untuk di sektor energi.

"Jadi kalau harga gas turun, semestinya ini akan mempunyai spill over penurunan juga dari sisi permintaan untuk harga-harga komoditas lain, seperti batu bara dan minyak," jelasnya, dalam dalam Taklimat Media -Tanya BKF, Kamis (10/2).

Sementara dari sisi persediaan, ia memperkirakan ada tambahan persediaan dari sebagian negara penghasil utama alias OPEC, seperti Rusia dan Iran.

Ia menambahkan jika Iran dan Amerika Serikat sudah bisa mencapai kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Iran bisa lebih banyak memberikan persediaan minyak.

"Dengan tambahan persediaan ini dikombinasikan dengan penurunan permintaan, kami ekspektasikan membuat harga komoditas energi dunia, termasuk minyak akan mulai mereda," tandasnya.

Sebelumnya, harga minyak melonjak karena kenaikan permintaan global, ketegangan antara Rusia dan Ukraina, hingga gangguan pasokan dari Libya, termasuk beberapa produsen utama minyak yang tergabung dalam OPEC dan sekutunya (OPEC+).

[Gambas:Video CNN]