JPMorgan memproyeksikan harga minyak dunia bisa melanjutkan lonjakannya ke level US$120 per barel apabila konflik Rusia-Ukraina berlanjut. Hal ini dikarenakan kegiatan ekspor minyak mentah Rusia jadi terganggu.
Proyeksi tersebut menekankan potensi invasi ke Ukraina akan menyebabkan efek riak luas yang akan dirasakan oleh konsumen yang juga dihantam inflasi.
"Setiap gangguan pada aliran minyak dari Rusia dalam konteks kapasitas cadangan yang rendah di wilayah lain dapat dengan mudah membuat harga minyak ke US$120," ujar Kepala Strategi Komoditas Global JPMorgan Natasha Kaneva, dikutip dari CNN Business pada Rabu (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JPMorgan memperingatkan jika ekspor minyak Rusia dipotong setengahnya, maka harga minyak Brent kemungkinan akan melesat ke US$150 per barel.
Harga tersebut akan menjadi yang tertinggi sepanjang masa masa usai Brent melonjak ke rekor $147,5 per barel pada Juli 2008.
Ketegangan Rusia-Ukraina telah menaikkan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, minyak mentah Brent mencapai level tertinggi baru tujuh tahun dilevel US$94 per barel pada Senin lalu.
Maklumlah, Rusia merupakan produsen minyak dan gas alam nomor 2 di dunia, kedua setelah AS untuk setiap kategori. Rusia juga memainkan peran kunci dalam OPEC+, kelompok produsen yang hanya secara bertahap menambah kembali produksi yang absen selama awal covid-19.
JPMorgan menyatakan krisis Rusia-Ukraina menimbulkan beberapa risiko bagi pasar minyak. Pertama, konflik berpotensi merusak infrastruktur energi di kawasan.
Kedua, kekuatan barat dapat berusaha untuk menghukum Rusia dengan menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan ekspor energi negara itu, namun para pejabat AS telah mengisyaratkan preferensi untuk menghukum sektor-sektor lain dari ekonominya terlebih dahulu.
Kemudian, ada risiko Presiden Rusia Vladimir Putin bakal membalas dengan mempersenjatai ekspor minyak dan gas alam. Harga gas alam yang lebih tinggi di Eropa akan mendorong permintaan minyak karena pabrik dan pembangkit listrik beralih ke minyak.