Harga jual kedelai impor di Kudus, Jawa Tengah, menanjak hingga Rp11 ribu per kilogram (Kg) dari harga normalnya rata-rata Rp6.500 per Kg.
"Awal pekan ini harga jual di pasaran berkisar Rp10.900 per Kg. Kemudian, per Jumat (11/2), naik menjadi Rp11 ribu per Kg," ujar Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kudus Amar Ma'ruf, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/2).
Menurut dia, kenaikan harga jual kedelai impor terjadi sejak pandemi covid-19 merebak. Pada Mei 2021, harga kedelai impor sempat menyentuh Rp10 ribu per Kg. Tapi, harganya turun kembali, dan saat ini kembali mendaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kenaikan harga kedelai impor dikarenakan hasil panen dari negara asal berkurang, sehingga harga di pasaran naik, seiring kenaikan indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi.
Sejak harga jual kedelai impor mencapai Rp9.000 per Kg, sebetulnya produsen tahu dan tempe di Kudus sudah melakukan penyesuaian, baik dalam ukuran produk maupun harga jualnya.
"Permintaan saat ini rata-rata 15 ton per hari. Sebelum pandemi, permintaannya cukup tinggi 20an ton per hari," imbuh Amar.
Kemarin, Kementerian Perdagangan menyatakan harga kedelai di pasar global terus melambung yang berpotensi mengerek harga tahu dan tempe. Harap maklum, 80 persen pasokan kedelai ditopang oleh impor.
Lihat Juga : |
Direktur Jenderal Perdagangan Kemendag Oke Nurwan memperkirakan harga tempe di level perajin bakal menembus Rp10.300-Rp10.600 per kg dalam waktu dekat. Sedangkan untuk tahu berpotensi naik ke level Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp700 per potong dari harga saat ini Rp650 per potong.
Sementara,untuk harga jual di pasar, ia perkirakan tempe bakal naik Rp300 per kg dan Rp50 per potong untuk tahu. Perkiraan dibuat jika harga kedelai tak melebihi Rp12 ribu per kg. Sebagai perbandingan, Oke mencatat harga pekan pertama Februari 2022 harga kedelai sebesar Rp11.240 per kg.
"Harga kedelai dunia berpengaruh pada pemasukan atau ketersediaan harga kedelai di Indonesia untuk bahan baku tahu tempe," terang dia pada konferensi pers daring, Jumat (11/2).
Ia memperkirakan harga kedelai masih akan terus naik sampai Mei mencapai US$15,79 usd per bushel. Ia menyebut kedelai kemungkinan baru akan turun pada Juli mendatang dan itu pun tak signifikan ke level US$15,74 per bushel di tingkat importir.
Kenaikan di tingkat internasional tersebut dikarenakan ketidakpastian cuaca dan inflasi bahan makanan di AS sebagai salah satu importir utama kedelai dunia.