Mayoritas Kripto Menghijau, Solana Paling Perkasa
Mayoritas aset kripto terpantau hijau pada perdagangan Selasa (15/2) pagi. Penguatan dipimpin oleh Solana (SOL) dan Avalance (AVAX).
Dikutip dari coinmarketcap.com, Solana menguat sebesar 10,45 persen dalam sehari menjadi US$100,86 per keping. Namun, ia masih turun 14,93 dalam sepekan.
Sementara, Avalance menguat 9,88 persen dalam sehari dibanderol US$48,08 per keping. Mata uang yang baru masuk ke deretan sepuluh kripto teratas itu juga menguat 1,02 persen dalam sepekan.
Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, Bitcoin (BTC) juga menguat 4,14 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi US$43.443 per keping. Namun, Bitcoin masih melemah 1,37 dalam sepekan.
Ethereum (ETH) juga menguat 5,90 persen dalam sehari ke posisi US$3.013 per keping. Namun, Ethereum juga masih melemah 4,38 persen dalam sepekan.
Penguatan dilanjutkan oleh Terra (LUNA) yang naik 6,13 persen dan kini satu keping nya dihargai US$55,16. Manun, Terra melemah 7,36 persen dalam sepekan.
BNB menguat sebesar 5,222 persen dan kini dibanderol US$413,19 per keping.
XRP dan Cardano (ADA) juga masing-masing menguat sebesar 5,16 persen dan 1,07 persen dalam sehari. Kini, XRP dihargai US$0,82 per keping dan Cardano US$1,07 per keping.
Di sisi lain, Tether coin (USDT) merah 0,01 persen dalam sehari dan 0,02 dalam sepekan. Kini satu keping Tether dihargai US$1 per keping.
Sementara, USD Coin (USDC) stagnan dalam 24 jam terakhir di posisi US$0,99 per keping. Namun, USDC masih menguat 0,01 dalam sepekan.
Sebagai informasi, di Indonesia aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.