Rupiah Kian Perkasa di Rp14.256 usai Ketegangan Rusia-Ukraina Reda

CNN Indonesia
Rabu, 16 Feb 2022 16:03 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 0,3 persen ke Rp14.256 per dolar AS pada perdagangan Rabu (16/2) sore. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.256 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (16/2) sore. Mata uang Garuda ini menguat 43,5 poin atau naik 0,30 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.278 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.278 per dolar AS sore ini. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.292 per dolar AS.

Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak dolar Singapura naik 0,15 persen, won Korea Selatan naik 0,19 persen, peso Filipina yang naik 0,18 persen, rupee India naik 0,44 persen, yuan China naik 0,07 persen, dan baht Thailand naik 0,13 persen. Hanya yen Jepang yang melemah 0,14 persen. Sementara dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia tak bergeming.

Di sisi lain, mata uang di negara maju mayoritas menguat. Terpantau, dolar Kanada naik 0,21 persen, dolar Australia naik 0,31 persen, poundsterling Inggris naik 0,15 persen, dan euro Eropa naik 0,19 persen. Hanya franc Swiss yang melemah 0,01 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan nilai tukar rupiah salah satunya disebabkan oleh aksi pemerintah Rusia yang diklaim telah menarik pasukan militernya di perbatasan Ukraina.

"Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan rekaman yang menunjukkan pihaknya menarik beberapa pasukan dari perbatasan dengan Ukraina setelah latihan. Sementara Ukraina melaporkan serangan siber pada jaringan online kementerian pertahanan dan dua bank hanya beberapa jam setelah pengumuman Rusia," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (16/2).

Dari dalam negeri, ia mengklaim ekonomi Tanah Air pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga mendorong nilai tukar rupiah menguat.

"Indonesia berhasil pulih lebih cepat dari yang diperkirakan atas pandemi Covid-19. Bahkan, dibandingkan dengan krisis moneter yang melanda pada 1997-1998," katanya.



(fry/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK