Konglomerat Jeff Bezos ikut menyuntikkan dana dalam putaran investasi seri C senilai US$80 juta atau sekitar Rp1,14 triliun (asumsi kurs Rp14.250 per dolar AS) ke perusahaan rintisan (startup) Lummo. Dana tersebut merupakan investasi keduanya di startup Indonesia.
Lummo merupakan startup di bidang penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan (Dircect to Consumer atau D2C, software-as-a-service- Saas).
Suntikan diberikan pendiri Amazon itu lewat perusahaan pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition, dengan mengikuti putaran seri C yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia. Nantinya, dana tersebut digunakan Lummo untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pengusaha dan pemilik merek untuk pasar Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi seri C ini, kami memprioritaskan pertumbuhan eksponensial pada bisnis kami secara jangka panjang," ujar pendiri merangkap CEO Lummo Krishnan Menon dalam keterangan resmi,Rabu (16/2).
Menurut Menon, dukungan Bezos sejalan dengan keyakinan perusahaan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara merupakan tujuan bagi investor teknologi.
Hal itu sejalan dengan perkembangan pasar internet di Asia Tenggara yang sangat pesat. Bahkan, dalam laporan Google Temasek pada 2020 total pembelian online (gross merchandise value)ekonomi internet Asia Tenggara bisa mencapai US$300 miliar pada 2025, di mana Indonesia menyumbang US$124 miliar.
Kendati demikian, sambung Menon, inklusi digital dan keuangan masih menghadapi kesenjangan yang diperparah oleh pandemi covid-19. Untuk itu, perlu partisipasi inovator dan startup untuk mengatasi tantangan tersebut.
Lummo sendiri, sambung Menon, memiliki keunggulan kompetitif lewat D2C yang telah diakui dan telah memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnisnya. Selain itu, solusi D2C juga membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah tantangan persaingan bisnis online.