Harga Kripto Bangkit, Bitcoin dan Ethereum Merangkak 2,5 Persen

Harga uang kripto bangkit pada perdagangan Rabu (23/2) pagi. Bitcoin terlihat merangkak 2,45 persen ke posisi US$38.155 per keping, sedangkan ethereum naik 1,35 persen menjadi US$2.631 per keping.

Harga kedua mata uang digital dengan kapitalisasi pasar teratas itu sempat berjatuhan di tengah sentimen konflik Rusia-Ukraina kemarin. Bahkan, bitcoin sempat menyentuh level di bawah US$36 ribu per keping.

Mengutip coinmarketcap.com, selain bitcoin dan ethereum, kripto teratas lainnya kompak mendarat di zona hijau. Antara lain, tether, BNB, XRP, cardano, solana, terra, hingga avalanche.

Yang menarik, terra mencatat pertumbuhan 8,61 persen dalam semalaman menjadi US$55,44 per keping. Walaupun, secara mingguan terra sudah jatuh 1,73 persen.

Kemudian, avalanche melesat 6,47 persen ke posisi US$75,05 per keping. Senasib dengan terra, avalanche pun sudah rontok 19,34 persen dalam sepekan terakhir.

Sementara solana dan cardano mencatat kenaikan masing-masing 3,70 persen dan 2,73 persen. Saat ini, solana dibanderol US$87,29 per keping, dan cardano dipatok US$0,885 per keping.

Di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

[Gambas:Video CNN]