BI: Uang Beredar Naik Capai Rp7.643 T per Januari 2022
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp7.643,4 triliun atau naik 12,9 persen pada Januari 2022.
Kendati bertumbuh, bank sentral mengungkapkan pertumbuhan uang beredar lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 13,9 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan likuiditas perekonomian tertahan karena pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh 17,1 persen secara tahunan.
"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,1 persen dan uang kuasi sebesar 8,2 persen," imbuh Erwin dalam keterangan resmi, Rabu(23/2).
Lebih lanjut, ia menjelaskan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas sejalan dengan ekspansi keuangan pemerintah, akselerasi penyaluran kredit, dan perlambatan aktiva luar negeri bersih.
Ekspansi keuangan pemerintah, lanjutnya, tercermin pada tagihan bersih pemerintah pusat yang naik 48,1 persen atau tumbuh 37,7 persen secara tahunan. Sementara penyaluran kredit diklaim juga naik 5,5 persen atau tumbuh 4,9 persen secara tahunan.
"Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,8 persen secara tahunan seiring tetap tingginya cadangan devisa, (walau) melambat dibandingkan bulan sebelumnya," pungkasnya.