Rusia-Ukraina Kondusif, Rupiah Unjuk Gigi di Rp14.337
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.337 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (23/2) sore. Mata uang Garuda ini naik 28,5 poin atau naik 0,20 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.366 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.355 per dolar AS sore ini. Angkanya menguat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.362 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak menguat. Terpantau, yen Jepang naik 0,03 persen, dolar Singapura naik 0,07 persen, peso Filipina yang naik 0,66 persen, rupee India naik 0,43 persen, yuan China naik 0,09 persen, dan baht Thailand naik 0,54 persen.
Hanya dolar Hong Kong dan won Korea Selatan yang minus masing-masing 0,02 persen dan minus 0,08 persen. Sementara ringgit Malaysia diam membeku.
Di sisi lain, mata uang di negara maju menguat. Terpantau, franc Swiss naik 0,03 persen, dolar Kanada naik 0,36 persen, dolar Australia naik 0,46 persen, poundsterling Inggris naik 0,24 persen, dan euro Eropa naik 0,12 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah masih terpengaruh dengan kondisi geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Hubungan dua negara yang mulai kondusif memberikan sentimen positif untuk rupiah.
"Situasi kelihatannya masih kondusif di Ukraina. Belum ada serangan dari Rusia. NATO pun hanya memberikan sanksi ekonomi. Jadinya sentimen positif di pasar keuangan sehingga harga aset-aset berisiko menguat. Rupiah pun mungkin turut menguat karena sentimen ini," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/2).