Subsidi BBM APBN Bisa Bengkak Triliunan Gara-gara Perang Rusia-Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 19:16 WIB
Riset LAB 45 mengungkap perang antara Rusia dan Ukraina bisa menyebabkan beban triliunan rupiah APBN meningkat dan melemahnya nilai tukar rupiah. (Foto: AP/Sergei Grits)
Jakarta, CNN Indonesia --

Riset LAB 45 mengungkap perang antara Rusia dan Ukraina bisa menyebabkan beban triliunan rupiah APBN meningkat dan melemahnya nilai tukar rupiah.

Hal itu dipaparkan Tilik Data yang bertajuk Skenario Eskalasi Konflik di Ukraina dan Risikonya Terhadap Indonesia. LAB 45 merupakan lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis.

Menurut organisasi itu, harga minyak global akan turut naik setelah Rusia melakukan agresi ke Ukraina. Hal itu disebabkan karena Rusia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak mentah terbesar di dunia.

LAB 45 menuturkan walaupun RI tak bergantung pada Rusia untuk impor minyak, namun perang dua negara itu membuat Indonesia tetap terdampak.

"Hal ini dikarenakan konflik Ukraina berpotensi memicu kekhawatiran dan spekulasi para pelaku pasar energi akibat ketidakpastian global selama pandemi, yang dapat membuat harga minyak global semakin naik," kata LAB 45 dalam riset resminya, Kamis (24/2).

"Peningkatan harga minyak mentah akan diikuti laju harga listrik mengingat sebagian pembangkit listrik menggunakan BBM," demikian LAB 45.

Selain itu, konflik Rusia dan Ukraina pun berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.

Hal itu disebabkan ancaman dikeluarkannya Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT, sehingga berdampak pada penarikan dana Rusia.

"Dampak terhadap posisi finansial dunia karena penarikan dana Rusia di keuangan global, ini menyebabkan volatilitas nilai tukar," demikian riset tersebut.

LAB 45 memproyeksikan sejumlah dampak perang Rusia-Ukraina untuk Indonesia.

"Apabila kondisi tersebut berlanjut, jumlah subsidi BBM 2022 berpotensi mencapai 17,77 triliun atau naik sekitar Rp6,47 triliun dibandingkan target APBN 2022," demikian mereka.

Diketahui, lebih dari 40 tentara Ukraina dan 10 warga sipil tewas akibat serangan Rusia di beberapa jam pertama invasi pada hari ini, Kamis (24/2).

"Saya tahu lebih dari 40 tewas dan beberapa lainnya terluka. Saya juga mengetahui sekitar 10 warga sipil tewas," ujar penasihat kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych, sebagaimana dilansir AFP.

Laporan ini datang berselang beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas, wilayah di Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Moskow.



(tdh/asa)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK