Harga Daging Sapi Mahal Karena Pasokan dari Australia berkurang

CNN Indonesia
Senin, 28 Feb 2022 12:35 WIB
Harga daging sapi mahal di beberapa wilayah karena pasokan impor dari Australia berkurang, yaitu dari 80 persen menjadi hanya 44 persen.
Harga daging sapi mahal di beberapa wilayah karena pasokan impor dari Australia berkurang, yaitu dari 80 persen menjadi hanya 44 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menuturkan kenaikan harga daging sapi di dalam negeri lantaran pasokan impor dari Australia berkurang.

"Kebutuhan sapi siap potong di tiga provinsi, yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persen di antaranya dari Australia. Hanya 7 persen dari sapi lokal," ungkapnya dilansir Antara, Senin (28/2).

Sementara, ia melanjutkan pasokan sapi dari Australia berkurang karena pengurangan kapasitas ekspor di Negeri Kanguru, yaitu dari 80 persen menjadi hanya 44 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya, sambung Asnawi, produksi sapi di Australia belum pulih 100 persen. Pertumbuhan sapi belum normal seperti biasanya. Tak heran, harga daging sapi di beberapa wilayah jadi lebih mahal.

Diketahui, harga daging sapi melonjak menjadi Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram (kg) beberapa waktu belakangan. Padahal, normalnya harga daging sapi dipatok Rp120 ribu per kg.

Asnawi sebelumnya menyebut terjadi kenaikan harga daging sapi sekitar 7 persen-20 persen. Disebutkan bahwa kenaikan harga terjadi sejak awal tahun ini.

Namun, mengutip hargapangan.id, rata-rata harga daging sapi kualitas 2 dibanderol Rp119.950 per kg.

Adapun, harga tertinggi ada di DKI Jakarta sebesar Rp135 ribu per kg. Sementara, di Bontang, Kotabaru, Bukittinggi, dan Singkawang harga daging sapi ditetapkan Rp140 ribu.

Pun demikian, masih beberapa kota yang mematok harga di bawah pasaran, seperti Tembilahan Rp70 ribu per kg dan Batam Rp83 ribu.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER