Deflasi Februari 2022 0,02 Persen, Dipicu Telur dan Minyak Goreng
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,02 persen secara bulanan pada Februari 2022. Sementara, secara tahunan masih terjadi inflasi 2,06 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyatakan deflasi terjadi karena penurunan harga komoditas di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84 persen.
"Penyumbang deflasi utama adalah terkait harga-harga komoditas minyak goreng, telur ayam ras serta daging ayam ras," ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (1/2).
Ia juga mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan deflasi ini adalah minyak goreng, dengan andil 0,11 persen.
Hal itu terjadi lantaran pada awal Februari, Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Sementara, telur ayam ras dan daging ayam ras menyumbang deflasi masing-masing 0,10 persen dan 0,06 persen. Hal tersebut terjadi karena pasokan yang berlimpah sehingga berdampak pada penurunan harga.
Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga menyumbang deflasi sebesar 0,04 persen.
Di sisi lain, kelompok pakaian dan alas kaki tercatat inflasi 0,09 persen. kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,45 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,33 persen, kelompok transportasi sebesar 0,07 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,34 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,53 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen.
"Jadi kenaikan harga bahan bakar rumah tangga ini disebabkan oleh kenaikan harga elpiji non subsidi," terang Setianto.
Berdasarkan komponennya, komponen pangan bergejolak (volatile foods) deflasi 1,50 persen dengan andil 0,25 persen dengan komoditas penyebab utamanya adalah minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, serta cabai rawit.
Lihat Juga :INFO HARGA PANGAN Harga Daging Sapi hingga Cabai Rawit Naik Pekan Ini |
"Itu komoditas-komoditas yang memberikan andil deflasi sebesar 0,25 persen untuk Komponen komoditas-komoditas satu harga yang bergejolak," sambung Setianto.
Sementara untuk komponen inti memberikan andil sebagai penahan deflasi atau terjadi inflasi 0,2 persen. Kemudian, komponen harga diatur pemerintah (administered price) inflasi 0,18 persen dengan andil 0,03 persen.
Berdasarkan wilayah, deflasi terjadi di 53 kota dari 90 kota IHK. Sementara, 37 kota lainnya mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan deflasi terendah di Palembang, Palangkaraya, dan Tarakan 0,01 persen. Kemudian, inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dan inflasi terendah di Tanjung Selor 0,01 persen.