Ford akan menangguhkan bisnis otomotifnya di Rusia. Pabrikan otomotif asal AS itu diketahui memiliki 50 persen saham di Ford Sollers, perusahaan patungan antara pembuat mobil AS dan perusahaan Rusia Sollers.
Pengumuman itu muncul setelah Ford mengaku sangat prihatin dengan situasi di Ukraina. Tapi saat itu tidak ada rencana menghentikan operasi di tiga kota Rusia di mana Ford mempunyai pabrik di St. Petersburg, Elabuga, dan Naberezhnye Chelny.
"Sebagai bagian dari komunitas global, Ford sangat prihatin dengan invasi Ukraina mengancam perdamaian dan stabilitas dunia. Situasi ini telah memaksa kami untuk mengambil sikap di Rusia," kata perusahaan dalam pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan teknologi multinasional asal AS ini telah berhenti menjual semua produknya di Rusia pada Selasa (1/3). Apple dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka prihatin dengan tindakan Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina.
Perusahaan juga mengatakan telah membatasi akses ke layanan digital, seperti Apple Pay, dan membatasi ketersediaan aplikasi media pemerintah Rusia di luar negeri.
"Minggu lalu, kami menghentikan semua ekspor ke saluran penjualan kami di negara itu. Apple Pay dan layanan lainnya telah dibatasi," kata perusahaan.
Keputusan Apple datang ketika perusahaan itu menghadapi tekanan publik yang meningkat untuk bertindak melawan Rusia.