Harga Gas Elpiji 3 Kg di Cirebon Naik Jadi Rp19 Ribu per Kg

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 19:35 WIB
Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg di Cirebon naik dari Rp16 ribu menjadi Rp19 ribu per tabung.
Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg di Cirebon naik dari Rp16 ribu menjadi Rp19 ribu per tabung. (CNNIndonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cirebon, Jawa Barat menyatakan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram (kg) naik dari Rp16 ribu menjadi Rp19 ribu per tabung.

"Ini bukan kenaikan harga, tapi penyesuaian HET gas elpiji 3 kilogram yang saat ini dijual Rp19 ribu per tabung," kata Sekretaris Umum Hiswana Migas DPC Cirebon Kiky Zulkarnaen, dikutip dari Antara, Jumat (4/3).

Kiky mengatakan kenaikan harga gas elpiji 3 kg yang terjadi di Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, penundaan penyesuaian HET sudah dilakukan selama dua kali, yakni pada bulan September 2021 dan November 2021. Penundaan dilakukan karena kasus covid-19 melonjak tajam saat itu.

"Penyesuaian HET ini bukan kebijakan yang baru tapi sudah mengalami penundaan selama dua kali. Rencana awal pada September tidak terjadi, dan November juga belum bisa, saat ini Maret 2022 baru terlaksana," tutur Kiky.

Sementara, Koordinator Daerah (Korda) Hiswana Migas Cirebon Gunawan Kalita mengatakan kenaikan harga dilakukan untuk memberikan payung hukum bagi pangkalan terkait harga gas. Pasalnya, selama ini sudah banyak pihak yang mendistribusikan gas elpiji di atas HET sebelumnya, yakni Rp16 ribu per tabung.

Menurut Gunawan, kenaikan HET gas elpiji 3 kg juga dilakukan karena ongkos operasional membengkak. "Sehingga banyak pangkalan yang menaikkan harga di atas HET. Jadi ini merupakan payung hukum, agar pangkalan bisa menaatinya," tutur Gunawan.

Namun, Gunawan mengatakan beberapa pihak telah menjual harga gas elpiji 3 kg sebesar Rp20 ribu-Rp22 ribu per tabung. Hanya saja, hal itu tak menjadi ranah Hiswana Migas.

Pasalnya, sambung Gunawan, banyak masyarakat kebanyakan membeli di warung, bukan di pangkalan resmi. Dengan demikian, jika harganya melebihi HET, pihaknya tak bisa melakukan penindakan.

"Kami hanya bisa menegur pangkalan gas. Kalau sudah di warung kami tidak bisa," tutup Gunawan.

[Gambas:Video CNN]

(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER