Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembentukan satuan tugas (task force) khusus untuk mempercepat realisasi investasi dari Arab Saudi.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai bertemu Jokowi untuk melaporkan hasil pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), di Riyadh, pada 1-2 Maret lalu.
Pertemuan itu untuk memperkuat kerja sama dan hubungan bilateral Riyadh-Jakarta serta menjajaki peluang investasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden sudah memutuskan tadi membentuk seperti task force untuk itu (investasi Arab Saudi). Di dalamnya ada saya dan Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) dan ada empat grup," ujar Luhut usai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Selasa (8/3).
Satgas tersebut, sambung Luhut, akan berurusan dengan pihak Arab Saudi dalam merundingkan investasi di Indonesia.
"Besok kami akan zoom call dengan Saudi. Kalau sepakat sesuai dengan permintaan Arab Saudi, tim akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan teknis dengan counterpart di Riyadh," ujarnya.
Apabila lancar, pihak Riyadh akan datang ke Indonesia untuk membahas masalah teknis dan potensi berbagai proyek.
"Pangeran MbS menyampaikan ke saya akan datang dua kali ke Indonesia tahun ini. Pertama, sebelum G20 yang diharapkan bisa tanda tangan semua item proyek dengan Indonesia dan, (kedatangan) kedua, pada saat G20 (Oktober 2022)," ujarnya.
Luhut mengungkapkan Arab Saudi tertarik untuk bekerja sama dalam sejumlah proyek, mulai dari ibu kota negara (IKN), peningkatan pasokan minyak mentah dari Arab Saudi, hingga restorasi hutan mangrove dan terumbu karang.
Arab Saudi, lanjut Luhut, juga berniat untuk menempatkan investasi lewat sovereign wealth fund (SWF) Lembaga Pengelola Investasi (INA).
Kedua belah pihak juga membahas soal proyek Rumah Indonesia di Mekkah, Arab Saudi yang akan dibangun BUMN. "Insyaallah bisa terjadi semua pada 2023," ujarnya.