Erick Thohir dan Tony Blair Bahas Peranan BUMN pada Presidensi G20

Kementerian BUMN | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 10:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia akan memimpin upaya pemerataan akses vaksin Covid-19, dan mendukung pembangunan ekonomi melalui partisipasi UMKM.
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, dengan didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Arsip Kementerian BUMN/Agus Suparto_
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, guna membahas peranan penting dan kontribusi berbagai perusahaan BUMN dalam mendorong pencapaian agenda Presidensi G20 Indonesia.

Pada 2022, Indonesia memangku Presidensi G20 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Melalui tiga pilar fokus utama, yaitu arsitektur kesehatan global, transfromasi digital, dan transisi energi berkelanjutan, Erick menyatakan bahwa Indonesia akan memimpin upaya pemerataan akses vaksin Covid-19, serta mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ekonomi digital.

"Sejalan dengan kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan upaya bersama di tingkat global untuk Recover Together, Recover Stronger melalui Presidensi G20, kami juga percaya akan pentingnya perusahaan-perusahaan BUMN memimpin melalui langkah nyata kami, yang diwujudkan dalam berbagai inisiatif strategis dan transformasi berskala besar yang dapat memberikan dampak global," kata Erick pada Senin (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tony Blair yang juga Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change (TBI) menilai, Indonesia memangku Presidensi G20 pada masa penting bagi seluruh dunia. Tidak hanya memimpin pemulihan global dari pandemi, Indonesia juga dapat mengadakan kerja sama internasional yang kuat dan inklusif, sejalan dengan misi TBI.

Menurut Tony, berbagai badan usaha negara memegang peranan penting mendukung pemulihan itu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk memperkuat kapasitas bersama saat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, secara individu dan kolektif.

"Sejalan dengan semangat ini, BUMN di Indonesia tengah menjalani proses transformasi yang penting, dan kami menyambut gembira kesempatan untuk memimpin diskusi global ini bersama Menteri Erick Thohir dan tim Kementerian BUMN," ujar Tony.

Erick memaparkan, sejak akhir 2019, Kementerian BUMN telah menggerakkan transformasi menyeluruh di BUMN, mulai dari klasterisasi, pembentukan berbagai holding, meningkatkan daya saing, profesionalisme, tata kelola perusahaan, hingga meningkatkan keterwakilan perempuan dan kaum muda di jajaran direksi BUMN.

Berbagai langkah transformasi itu terbukti menunjukkan hasil nyata, terutama melalui pencapaian laba bersih BUMN secara konsolidasi yang meningkat signifikan, dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp90 triliun pada 2021.

"Saya percaya bahwa dunia tidak hanya akan melihat Indonesia mampu memberikan kontribusi jangka panjang pada tata kelola dunia dan agenda keberlanjutan melalui Presidensi G20, namun juga melihat peranan kunci perusahaan-perusahaan BUMN sebagai bagian dari upaya bersama memajukan perubahan dan kolaborasi di tingkat global," ungkap Erick.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER