PT PLN (Persero) menggandeng Grab Indonesia sebagai mitra layanan transportasi untuk mendukung operasional perseroan.
Executive Vice President Umum PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri berharap, kerja sama ini dapat menekan biaya operasional perusahaan, juga mempercepat proses bisnis dan operasi. Sehingga, layanan PLN akan semakin andal.
Selain itu, Arsya juga berharap agar kinerja internal PLN dapat meningkat seiring kenaikan efisiensi, produktivitas, kenyamanan, dan kemudahan bekerja bagi para pegawai. PLN juga memproyeksikan akan adanya efisiensi biaya operasional perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga PLN dapat meminimize biaya operasional, seperti biaya sewa kendaraan, biaya BBM, biaya pemeliharaan dan biaya lainnya," ujar Arsya.
Menurutnya, dalam ekosistem digital yang telah berkembang secara eksponensial, kolaborasi dan kerja sama yang saling menguntungkan merupakan kunci penting, sehingga harus diupayakan dan diwujudkan.
Sebelumnya, PLN telah mendigitalisasi pengelolaan sistem transportasi atau fleet management system melalui platform e-Transport yang terhubung dengan pool (offline) kendaraan yang dimiliki perusahaan.
"Tidak hanya itu, kondisi yang tidak menentu seperti era pandemi ini membuat adanya stuck cost (idle) terhadap armada yang dimiliki oleh perusahaan, karena tidak digunakan secara maksimal oleh karyawan," ujar Arsya.
![]() |
Kolaborasi tersebut akan diujicobakan di unit bisnis PLN di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sementara ke depannya, integrasi ini bakal masuk dalam superapp internal PLN.
Arsya menjelaskan, melalui integrasi e-Transport dengan Grab for Business, kebutuhan layanan pengelolaan kendaraan di PLN nantinya dapat dipenuhi dengan standar layanan maksimum, dengan masing-masing platform yang sudah terdigitalisasi bisa terus disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan transportasi di internal PLN.
"Terlebih, PLN pun memiliki fleksibilitas dalam mengatur layanan transportasi kepada pegawai, karena PLN menggunakan layanan sesuai kebutuhan dan membayar sesuai pemakaian," kata Arsya.
Dalam upaya membangun ekosistem kendaraan listrik, PLN telah membangun dan menyiapkan setiap elemen yang dibutuhkan. Grab sendiri dalam beberapa waktu terakhir terus menambah armada kendaraan listrik mereka secara signifikan.
"Grab for Business dan e-Transport merupakan langkah kecil dalam mewujudkan impian besar PLN untuk menyediakan bumi yang makin hijau bagi generasi mendatang di sektor transportasi. Melalui langkah kolaborasi, PLN dan Grab sama-sama mendapatkan benefit yang makin mengokohkan posisi korporasi masing-masing di dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan memerlukan adaptasi yang cepat dan akurat," ujar Arsya.
Di sisi lain, Direktur Grab For Bussines, Roy Nugroho menjelaskan bahwa melalui langkah kolaborasi, PLN dan Grab sama-sama mendapatkan benefit yang makin mengokohkan posisi korporasi masing-masing di dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan memerlukan adaptasi yang cepat dan akurat.
"Kami mendukung transformasi digital PLN, terutama untuk mendukung efisiensi dan mendukung kepuasan karyawan sendiri. Grab sangat menyambut baik sekali dan kami lakukan integrasi nanti bukan hanya layanannya saja, tetapi juga kepada EV juga," ujar Roy.
Kerja sama PLN dan Grab disebut sudah berjalan lama. Sepanjang 2021, sudah ada beberapa pemakaian Grab for Business untuk mendukung mobilitas karyawan PLN. Dia pun berharap, ke depan kolaborasi antara PLN dan Grab ini akan semakin luas lingkupnya, sejalan dengan komitmen Grab for Good untuk menggunakan teknologi dalam memberdayakan masyarakat.
"Awalnya di Jabodetabek dahulu, lalu nanti bisa di 240 kota lainnya yang Grab siap mendukung PLN dalam hal transportasi ini," ucapnya.
(rea)