Goldman Sachs Angkat Kaki dari Rusia

Goldman Sachs akan menghentikan operasionalnya di Rusia. Bank investasi Amerika Serikat (AS) ini menjadi anggota Wall Street pertama yang menjauhkan diri dari Moskow setelah invasi ke Ukraina.

"Goldman Sachs menghentikan bisnisnya di Rusia sesuai dengan persyaratan peraturan dan perizinan," kata juru bicara perusahaan seperti dikutip AFP, Kamis (10/3).

Selanjutnya, Goldman Sachs bakal fokus mendukung klien di seluruh dalam mengelola maupun menutup kewajibannya. Perusahaan juga akan memastikan kesejahteraan karyawannya.

Lihat Juga : Putin Pastikan Rusia Tetap Ekspor Migas di Tengah Invasi ke Ukraina

Namun, Goldman Sachs tidak memberikan rincian tentang jumlah karyawan yang bekerja di negara tersebut.

Berdasarkan laporan tahunan terbarunya, eksposur perusahaan ke Rusia mencapai $650 juta pada akhir 2021.

Sementara itu, Citigroup, bank besar AS lainnya yang memiliki total eksposur ke Rusia sebesar US$9,8 miliar pada akhir Desembe 2021 masih mengkaji berbagai opsi terkait operasional mereka di Rusia.

Tahun lalu, Citigroup mengumumkan akan berusaha menjual operasi perbankan ritelnya di Rusia.

Lihat Juga : China Tolak Pasok Suku Cadang Pesawat ke Rusia

"Kami juga mendukung klien korporat kami di Rusia, termasuk banyak perusahaan multi-nasional Amerika dan Eropa yang kami bantu saat mereka menangguhkan atau melepas bisnis mereka," ujar EVP Hubungan Global Ctigroup Edward Skyler.

Beberapa perusahaan Barat di berbagai industri telah menghentikan operasinya di Rusia setelah negara itu menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2) lalu. Setidaknya 20 perusahaan besar di berbagai sektor memutuskan angkat kaki dari Rusia di antaranya: Apple, Google, Mastercard, Shell, Ford dan BP.

[Gambas:Video CNN]