Ciliandra Fangiono sukses di usia mudanya. Meski baru berusia 46 tahun, ia sudah memiliki harta melimpah ruah.
Melansir Forbes, Jumat (11/3), harta Ciliandra sudah tembus US$1,83 miliar atau setara Rp26,32 triliun (kurs Rp14.383 per dolar AS) per akhir 2021 kemarin.
Harta tersebut membuatnya menduduki peringkat orang terkaya nomor 23 di Indonesia. Harta tersebut juga membuatnya masuk daftar orang muda terkaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Lalu siapa sebenarnya sosok tersebut dan bagaimana dia bisa menjadi sangat kaya raya?
Mengutip berbagai sumber, Ciliandra merupakan salah satu pengusaha Indonesia. Pria kelahiran Riau itu merupakan CEO dari First Resources, perusahaan yang terdaftar di bursa efek Singapura.
Ia merupakan anak ketiga dari Martias Fangiono, pengusaha kelapa sawit pendiri First Resources. Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Pada akhir 2013 lalu First Resources memiliki perkebunan seluas 170.596 hektare (ha) dan mengoperasikan 12 pabrik kelapa sawit di Indonesia.
Bisnis inti perusahaan tersebut terdiri dari budidaya kelapa sawit, mengolahnya menjadi minyak sawit mentah dan inti sawit.
Lihat Juga : |
Tak hanya perkebunan dan pabrik kelapa sawit, First Resources melalui pabrik penyulingan mereka juga memproses produksi CPO dan inti sawit menjadi produk berbasis kelapa sawit, seperti; biodiesel, minyak inti sawit, bleached and deodorzed olein dan RBD stearin.
Dari perusahaan itulah, pundi-pundi kekayaannya dipupuk. Namun, sebelum bergabung di perusahaan keluarganya itu, sarjana ekonomi dari Cambridge University pernah merintis karir di di divisi perbankan dan investasi Merril Lynch Singapura selama beberapa tahun.
Hingga akhirnya setelah menamatkan karirnya di situ, ia masuk ke First Resources. Berbekal pengetahuan soal merger, akuisisi dan pengetahuan bisnis umum baik di sekolah maupun tempat kerjanya, ia berhasil tampil cemerlang di First Resources.
Hingga pada 2007, atau saat usianya masih belia, ia sudah dipercaya duduk di jajaran dewan direksi perusahaan. Selama duduk di posisi itu, ia berhasil memainkan peranan kunci dalam memetakan arah dan strategi bisnis perusahaan.
Lihat Juga : |
Di bawah komandonya juga, perusahaan berhasil memperluas aset. Lahan perkebunan yang tadinya hanya seluas 146 ribu hektare berhasil meningkat jadi 247 ribu hektare.
Selama masa kepemimpinannya juga, dia berhasil membangun Ciliandra Perkasa. Perusahaan itu fokus di sektor pengilangan dan produksi minyak sawit.
Keberadaan Ciliandra Perkasa ini membuat perusahaan inti jadi lebih mudah dapat akses minyak sawit yang lebih baik.