Investor Antisipasi The Fed, Rupiah Lesu ke Rp14.332 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.332 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (14/3) sore. Mata uang Garuda ini turun 31,5 poin atau minus 0,22 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.301 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.328 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.306 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak melemah. Terpantau, yen Jepang minus 0,45 persen, dolar Singapura minus 0,18 persen, won Korea Selatan persen, peso Filipina yang minus 0,38 persen, yuan China minus 0,29 persen, ringgit Malaysia minus 0,31 persen, dan baht Thailand minus 0,41 persen.
Sementara itu, dolar Hong Kong naik 0,02 persen dan rupee India naik 0,01 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju terpantau beragam. Terpantau, franc Swiss minus 0,19 persen, dolar Kanada minus 0,13 persen, dolar Australia minus 0,55 persen, poundsterling Inggris naik 0,07 persen, dan euro Eropa naik 0,24 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah disinyalir akibat sikap investor yang mengantisipasi kebijakan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.
Lihat Juga : |
"Pasar kemungkinan mengantisipasi kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang akan diumumkan bank sentral AS hari Kamis dini hari pekan ini," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/3).
Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari hubungan Rusia-Ukraina yang dikabarkan akan melanjutkan pembicaraan lanjutan kedua negara guna menghentikan perang.
"Ini mungkin bisa menjadi pendorong dan penguatan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS kedepannya bila pembicaraan mengarah ke kesepakatan damai," ujarnya.