Rusia-Ukraina Berunding, Rupiah Perkasa Rp14.311 per Dolar AS

CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2022 16:00 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 0,1 persen ke Rp14.311 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Rabu (16/3) sore.
Nilai tukar rupiah menguat 0,1 persen ke Rp14.311 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Rabu (16/3) sore. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.311 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (16/3) sore. Mata uang Garuda ini naik 15 poin atau 0,10 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.327 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.311 per dolar AS sore ini. Angkanya meningkat dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.321 per dolar AS.

Lalu, mayoritas mata uang di Asia terlihat bergerak menguat. dolar Hong Kong naik 0,08 persen, dolar Singapura naik 0,31 persen, won Korea Selatan naik 0,58 persen, peso Filipina yang naik 0,17 persen, rupee India naik 0,46 persen, yuan China naik 0,40 persen, ringgit Malaysia naik 0,22 persen, dan baht Thailand naik 0,34 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya yen Jepang yang minus 0,04 persen.

Di sisi lain, mata uang di negara maju kompak menguat. Terpantau, franc Swiss naik 0,14 persen, dolar Kanada naik 0,17 persen, dolar Australia naik 0,42 persen, poundsterling Inggris naik 0,08 persen, dan euro Eropa naik 0,35 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah menguat lantaran perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina tengah berlangsung. Terlebih, penguatan rupiah juga didorong oleh surplus neraca perdagangan.

Sebagai informasi, Selasa (15/3), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$3,83 miliar atau setara Rp54,7 triliun. Angka tersebut meloncat dari sebelumnya hanya sebesar US$930 juta.

Namun, penguatan rupiah tak setinggi biasanya. Pasalnya, masih ada pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dini hari nanti.

"Penguatan tidak besar karena pasar juga berhati-hati menantikan pengumuman kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS. Ada kemungkinan The Fed akan mengeluarkan kebijakan pengetatan yang lebih agresif," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/3).

[Gambas:Video CNN]



(fry/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER