Swalayan Besar di Solo Mendadak Banjir Stok Minyak Goreng Sawit

Stok minyak goreng sawit dalam kemasan di sejumlah pasar swalayan di Kota Solo mendadak melimpah.

Banjir stok tersebut terjadi setelah pemerintah mencabut aturan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, Rabu (16/3).

Pantauan CNNIndonesia.com di pasar swalayan Luwes Kestalan dan Luwes Gading, minyak goreng kemasan sawit dipatok harga Rp23-Rp24 ribu.

Lihat Juga : Emak-emak Teriak Harga Minyak Goreng Hampir Rp50 Ribu 2 Liter

Luwes merupakan pasar swalayan yang menjadi rujukan warga Solo dan sekitarnya untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Kenaikan harga tersebut mengagetkan beberapa warga yang hendak membeli minyak untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kemarin-kemarin cari minyak susah, sekarang barangnya ada tapi harganya mahal banget," kata warga Nusukan, Maya (32).

Kekecewaan yang sama juga disampaikan Warga lain, Istiqomah (35). Warga Purwodiningratan itu terpaksa membeli minyak dengan harga mahal untuk kebutuhan warungnya.

"Terpaksa beli. Kalau tidak beli, enggak bisa jualan," katanya.

Lihat Juga : DPR soal Kisruh Minyak Goreng: Kemendag Seperti Macan Ompong

Meski harus menanggung kenaikan harga minyak goreng, ia tidak berencana menaikkan harga dagangannya. Hanya saja, ia berencana menyiasati kenaikan harga minyak dengan mengurangi ukuran gorengan yang ia jual.

"Kalau harga kami naikkan, enggak ada yang mau beli. Tapi kalau dikurangi ukurannya, paling tidak kita masih dapat sisa (keuntungan) biar pun sedikit," katanya.

Hal berbeda terjadi di Surabaya. Minyak goreng kemasan di sejumlah toko ritel di Surabaya masih terpantau langka usai pencabutan HET.

Salah satunya di Indomaret bilangan Gunung Anyar yang stok minyak gorengnya terpantau kosong. Rak yang biasa digunakan untuk memajang berbagai macam merek minyak kini bahkan ditiadakan.

"Stoknya kosong, ini raknya dipakai buat [produk] yang lain sementara," kata salah satu karyawan Indomaret Sadam saat ditemui CNNIndonesia.com, Kamis (17/3).

[Gambas:Video CNN]