Luhut Klaim Pabrik Petrokimia Terbesar di Dunia Akan Dibangun di RI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengklaim pabrik petrokimia terbesar di dunia akan berdiri di kawasan industri hijau Kalimantan Utara.
Menurut dia, Integrated Green Industrial Park tersebut terbentang seluas 32 ribu hektar dan membutuhkan investasi senilai US$132 miliar hingga 2029.
"Jadi angka yang sangat besar dan kita akan miliki the largest petrochemical di dunia," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/3).
Ia menuturkan bahwa industri hijau tersebut nantinya akan memproduksi berbagai kebutuhan yang hingga kini masih diimpor, misalnya paracetamol dan bahan baku obat lainnya.
"Apapun yang dibutuhkan untuk produksi ini semua kita punya. Dulu kita terlalu sering impor raw material dan sekarang kita pelajari pas covid-19," ujarnya.
Luhut pun buka-bukaan akan besarnya ketergantungan impor obat-obatan RI sebelum covid-19. Kala itu sekitar 90 persen bahan baku obat diimpor. Saat ini, lanjut dia, impor obat seperti paracetamol sudah dikurangi lebih dari 40 persen.
"Sekarang kita sudah punya dan kurangi impor per hari ini kurang lebih 40 persen," pungkasnya.