BPDPKS Siapkan Subsidi Minyak Goreng Curah Rp7,2 T

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 16:38 WIB
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyiapkan Rp7,28 triliun untuk subsidi minyak goreng curah agar harganya Rp14 ribu per liter.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyiapkan Rp7,28 triliun untuk subsidi minyak goreng curah agar harganya Rp14 ribu per liter. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyiapkan alokasi dana Rp7,28 triliun untuk subsidi minyak goreng curah.

Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal mengatakan guna mendukung Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 Tahun 2022, pihaknya diminta menyiapkan dana subsidi harga minyak curah dari Rp11.500 menjadi Rp14.000 per liter.

Dengan perhitungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selisih harga keekonomian minyak goreng sawit curah dengan acuan tertingginya ialah sekitar Rp6.398/liter. Artinya, total alokasi dana yang dibutuhkan senilai Rp7,28 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total alokasi dana sekitar Rp7,28 triliun dan akan menggunakan dana yang berasal BPDPKS. Dan kami masih menunggu arahan seperti apa metodenya," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (18/3).

Di sisi lain, ia menyebut alokasi dana Rp7,6 triliun yang rencananya dipakai untuk subsidi minyak goreng kemasan nihil pencairan atau tak terpakai. Pasalnya, terjadi perubahan kebijakan menjadi domestic market obligation (DMO) dan domestik price obligation (DPO) minyak goreng pada awal Februari lalu.

Ia menjelaskan pihaknya tak bisa mencairkan dana karena minyak goreng tak dikeluarkan oleh produsen. Namun, ia tak bisa merincikan berapa klaim perusahaan yang ditolak atau disebabkan karena nihil klaim.

"Kami tidak sampai situ teknisnya, di kami jika ada rekomendasi dari Kemendag kami cairkan," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah menaikkan HET minyak goreng curah dari Rp11.500 menjadi Rp14 ribu per liter. Supaya bisa tercapai HET itu, pemerintah akan menggelontorkan subsidi.

Selain itu, harga minyak goreng kemasan akan menyesuaikan dengan nilai keekonomian. Artinya, harga akan mengikuti pasar dan tidak lagi menyesuaikan dengan HET.

Hal tersebut disampaikan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo dan para menteri terkait.

"Terkait harga kemasan lain akan menyesuaikan nilai keekonomian sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar modern dan tradisional," kata Airlangga, Selasa (15/3) lalu.

Airlangga mengungkapkan keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan global.

Dalam hal ini, ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka, termasuk ketersediaan minyak kelapa sawit mentah (CPO) untuk minyak goreng.

[Gambas:Video CNN]



(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER