Pengusaha Minyak Goreng Desak Polisi Bongkar Distributor Nakal

CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2022 17:33 WIB
Pengusaha minyak nabati mendesak polisi membongkar distributor nakal yang terlibat dalam kelangkaan minyak goreng karena kenakalan selalu diarahkan ke mereka. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Farida).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengusaha minyak nabati mendesak polisi agar segera bertindak tegas dalam membongkar distributor nakal yang menjadi biang kerok dalam kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng belakangan ini.

Desakan mereka ungkapkan karena selama ini pihak yang menjadi sorotan dalam masalah itu adalah pengusaha minyak nabati. Padahal klaimnya, selama ini pengusaha minyak nabati tertib mengikuti kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng di dalam negeri.

"Para distributornya siapa saja? Banyak, ribuan distributor toh. Ribuan juga yang enggak bayar pajak, enggak mau tertib. Makanya itu harusnya dibongkar oleh kepolisian. Mana coba lihat, cek NPWP-nya. Mana dia pernah bikin faktur pajak? Mana SPT-nya," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) Sahat Sinaga kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/3).

Ia juga berkeyakinan kelangkaan minyak goreng bukan kesalahan produsen. Kesalahan terjadi di rantai distribusi.

Banyak distributor yang tidak tertib dalam menjamin ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat. Ia mengatakan masalah itu yang perlu diselidiki lebih dalam.

"Kalau nanti di mata rantainya ada yang kacau seperti yang lalu. Ya itu urusan polisi lah, bukan urusan produsen," ungkapnya.

Sebelumnya, Polri menyatakan belum menemukan mafia minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga sembako tersebut. Masyarakat sempat kesulitan mendapat minyak goreng kemasan, namun kini harga minyak goreng melambung tinggi.

"Sejauh ini belum ditemukan mafia minyak goreng, mafia lebih dikonotasikan sebagai persekongkolan besar, yang masif dan terstruktur dengan melibatkan banyak pihak," kata Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika kepada wartawan.

Helmy mengklaim Satgas Pangan tak menemukan praktik mafia dalam peredaran minyak goreng di tengah masyarakat selama proses pendalaman beberapa waktu terakhir.

Ia menduga harga minyak goreng naik karena muncul pedagang minyak dadakan yang tidak mengikuti kebijakan pemerintah.

"Yang ditemukan di lapangan cukup banyaknya pedagang dadakan, reseller dan pelaku usaha yang tidak mengikuti kebijakan pemerintah. Jadi sementara ini temuan kami lebih personal pelaku usaha, buka mafia minyak goreng," tambahnya.

(tdh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK