Harga Minyak Terjungkal Akibat Perbedaan Pendapat Uni Eropa soal Rusia

CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2022 06:55 WIB
Harga minyak dunia anjlok 2 persen akibat tertekan perbedaan pendapat antar pemimpin Uni Eropa soal rencana boikot minyak Rusia.
Harga minyak dunia anjlok 2 persen akibat tertekan perbedaan pendapat antar pemimpin Uni Eropa soal rencana boikot minyak Rusia. Ilustrasi. (Tangkapan layar twitter @@PIF_en).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia jatuh 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (24/3) sore atau Jumat (25/3) pagi WIB. 

Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot US$2,57 atau 2,1 persen ke level US$119,03 per barel.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April turun US$2,59 atau 2,3 persen, ke level US$112,34 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan terjadi setelah Rabu (23/3) lalu, kedua kontrak acuan minyak ditutup pada level tertinggi sejak 8 Maret. Analis menyebut penurunan harga minyak kemarin terjadi akibat gagalnya rencana boikot minyak Rusia.

Sebagai informasi para pemimpin Uni Eropa menggelar pertemuan selama dua hari untuk membahas rencana pemboikotan minyak Rusia.

Boikot akan dilakukan dengan mengurangi ketergantungan minyak Rusia. Boikot dilakukan setelah Moskow mensyaratkan penggunaan rubel dalam transaksi pembelian gas dan minyak Rusia. Namun negara Uni Eropa masih terbelah dengan rencana itu.

Perbedaan pendapat itu menekan harga minyak. Selain itu, pelemahan juga dipicu laporan bahwa ekspor dari terminal Caspian Pipeline Consortium (CPC) Kazakhstan sebagian dapat dilanjutkan kembali.

"Laporan bahwa pipa CPC akan kembali adalah bantuan besar bagi pasar sehingga membuat harganya turun," kata mitra di Again Capital di New York John Kilduff.

Meski demikian pelemahan minyak karena sentimen itu tertahan oleh laporan penurunan minyak mentah AS di Strategic Petroleum Reserve (SPR) ke level terendah sejak Mei 2002.

[Gambas:Video CNN]



(antara/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER