Minyak Goreng Curah Langka, UMKM di Makassar Terancam Gulung Tikar

CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2022 20:19 WIB
Sejumlah usaha kecil dan menengah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjerit karena minyak goreng curah langka. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI).
Makassar, CNN Indonesia --

Kelangkaan minyak goreng curah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, membuat sejumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjerit. Pasalnya, usaha mereka terancam gulung tikar karena sulit mendapatkan bahan baku.

Misalnya, usaha makanan ringan di kawasan Maccini, Kota Makassar milik Yusuf yang sudah berdiri sejak tahun 80-an. Sejak dirintis, usahanya mampu memproduksi ratusan kilogram makanan ringan. Produksi mereka tak hanya dijual di dalam kota Makassar tapi dikirim ke berbagai daerah di Pulau Sulawesi.

Namun kini, usaha Yusuf menghadapi krisis yang disebabkan kurangnya pasokan minyak goreng. Biasanya, Yusuf membutuhkan minyak goreng hingga 80 kilogram per hari untuk menggoreng makanan ringan buatan mereka.

"Ini sudah satu pekan dipesan tapi belum datang. Kalau tidak ada minyak ya mungkin ini hari terakhir (beroperasi), karena tidak ada lagi minyak," kata Yusuf, Jumat (25/3).

Jika minyak goreng tak kunjung tersedia, Yusuf terpaksa memberhentikan belasan karyawannya.

"Karyawan kami mungkin jadi pengangguran. Semoga pemerintah mengakomodir ini supaya stabil kembali. Kalau masih normal (harga minyak goreng) sampai Rp12 ribu per Kg, hanya harga mahal sampai Rp22 ribu per Kg," ungkapnya.

Tak hanya usaha makanan ringan, usaha kecil seperti penjual gorengan di pasar pun kini terdampak lonjakan harga minyak goreng.

Pedagang gorengan di Pasar Cidu, Kota Makassar, saat ini terpaksa menggunakan minyak goreng kemasan meski harus merogoh kocek lebih dari Rp 300 ribu per hari untuk membeli minyak goreng.

Salah satu pedagang, Tri Widawati yang telah 12 tahun berdagang gorengan di Pasar Cidu, harus membeli minyak goreng kemasan untuk tetap memutar usahanya selama ini.

"Saya tidak pernah lagi pakai curah, karena tidak ada lagi. Sudah 3 minggu tidak dapat, minyak curah jatuhnya per jeriken Rp12 ribu isi 5 Kg tapi tidak ada barangnya. Dulu Rp85 ribu isi 150 Kg. Sekarang sudah Rp 300 ribu belum yang lain. Susah balik modal karena untuk beli minyak goreng," kata Tri.



(mir/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK