Harga Minyak Dunia Rontok 7 Persen Imbas Lockdown Shanghai

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 07:57 WIB
Harga minyak dunia merosot 7 persen pada perdagangan Senin (28/3), waktu AS, lantaran prospek permintaan melemah menyusul kebijakan lockdown Shanghai. Ilustrasi. (iStock/nielubieklonu).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah berjangka dunia rontok 7 persen pada akhir perdagangan Senin (28/3), waktu Amerika Serikat (AS). Kemerosotan terjadi usai Shanghai, China, meluncurkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) untuk menahan lonjakan infeksi covid-19.

Penguncian tersebut memicu kekhawatiran permintaan minyak bakal merosot. Harga minyak dunia pada perdagangan sebelumnya juga tertekan akibat kebijakan Shanghai tersebut.

Melansir Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei minus 6,8 persen atau turun US$8,17 menjadi US$112,48 per barel.

Kemudian, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April merosot 7 persen atawa US$7,94 menjadi US$105,96 per barel.

Sementara itu, sebelum kebijakan pembatasan mobilitas selama 9 hari di Shanghai diluncurkan, harga minyak dunia melonjak tinggi akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Secara akumulasi pekan lalu Brent terbang 12 persen dan WTI melompat hampir 9 persen.

"Ketakutan penguncian dapat menyebar dikombinasikan dengan likuidasi yang lama mengakibatkan penurunan pasar lebih lanjut," kata Presiden Lipow Oil Associates Andres Lipow.

Lebih lanjut, Kepala Analis Komoditas Bank SEB Bjarne Schieldrop memproyeksikan permintaan minyak di China, importir minyak mentah terbesar dunia, turun 800 ribu barel per hari (bph) dari biasanya pada April.



(wel/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK