Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memaparkan beberapa hal yang menjadi kesalahan nasabah. Pertama, nasabah lalai menyimpan nomor pin.
"Apa itu kesalahan Anda? Yaitu kalau Anda lalai dalam menyimpan nomor pin," ungkap Jahja kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/3).
Kedua, tidak sering mengubah nomor pin secara reguler. Ketiga, nomor pin sama dengan tanggal lahir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Menggunakan tanggal lahir (sebagai pin), menggunakan nomor-nomor yang very simple, 111, 1234, seperti itu," papar Jahja.
Keempat, menyerahkan kode one time password (OTP) kepada orang lain. Jahja mengingatkan bahwa kode OTP hanya untuk nasabah yang bersangkutan.
"Juga OTP, tolong ya jangan diberikan kepada orang lain, itu hanya untuk Anda," jelas Jahja.
Lihat Juga : |
Kelima, mencari alamat BCA dan nomor telepon BCA dengan mencari di website. Hal ini berisiko karena banyak website palsu yang mengatasnamakan BCA.
"Demikian juga kalau mencari alamat BCA, nomor telepon BCA, Halo BCA, jangan search dari website karena banyak orang memasang fake BCA," ucap Jahja.
Ia mengatakan nasabah bisa langsung menghubungi Halo BCA di nomor 1500888 jika mengalami kendala.
"1500888 Halo BCA, tanpa plus, tanpa kode area," kata Jahja.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengganti rugi dana nasabah 100 persen yang menjadi korban skimming. Hal ini karena skimming bukan kesalahan dari nasabah.
"Para nasabah BCA tercinta, Anda yang terkena skimming kartu ATM Anda dan uang Anda hilang, jangan khawatir. BCA akan mengganti 100 persen karena itu bukan kesalahan Anda," jelas Jahja.
(aud/sfr)