PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero), yang bergerak di bidang bahan bakar, mengungkap pihaknya tengah melakukan kajian terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax.
"Masih kami review (kaji)," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/3).
Sebelumnya, Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan pihaknya memang tengah mengkaji kenaikan harga Pertamax dengan memperhatikan formula yang ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih mengkaji rencana penyesuaian harga pertamax. Seperti operator SPBU lainnya, harga BBM non subsidi mengikuti formula harga yang ditetapkan oleh peraturan di Kementerian ESDM," katanya, Senin (28/3).
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pihaknya membuka peluang untuk mengerek naik harga Pertamax menjadi Rp16 ribu per liter.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan konflik Rusia-Ukraina menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia terus meningkat.
Terlebih, stok minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium, sehingga pasokan ke Uni Eropa berkurang.
Kenaikan harga minyak mentah dunia juga berpengaruh terhadap harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP).