Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan banyak perusahaan besar yang memenangkan tender atau lelang dengan menekan ongkos BBM serendah-rendahnya, dengan menggunakan solar subsidi.
Nicke menduga ongkos BBM itu bisa murah karena para pengusaha menggunakan solar jenis subsidi yang bukan hak mereka.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan oleh perusahaan di industri angkutan barang. "Dalam kontrak antara industri besar dengan transporter harusnya pakai BBM non subsidi," imbuhnya, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Tapi yang sering terjadi adalah ditenderkan murah-murahan, akhirnya supaya menang mereka pakai BBM subsidi," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, ia mengungkapkan kuota solar subsidi sudah melebihi 10 persen kuota yang disediakan untuk periode hingga Februari 2022.
Nicke merincikan realisasi penyaluran hingga Februari mencapai 2,49 juta kl atau melebihi 227.580 kiloliter (kl) dari kuota yang disediakan.
Ia menyebut daerah dengan realisasi melebihi kuota adalah Sulawesi, wilayah Regional Jawa Bagian Barat (JBB), Jawa Bagian Tengah (JBT), Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.