10 Mitra Pabrik H&M Group Sepakati Pembelian Layanan REC PLN

PLN | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2022 10:07 WIB
Peningkatan minat pelaku industri untuk membeli REC akan mendorong pertumbuhan pasar energi terbarukan, sehingga mempercepat pencapaian target bauran energi.
PLN berkolaborasi dengan 10 mitra pabrik H&M Group terkait jual beli REC dalam upaya mendorong peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di kalangan pelaku industri. (Foto: PLN)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan 10 mitra pabrik H&M Group terkait jual beli REC dalam upaya mendorong peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di kalangan pelaku industri.

REC atau Renewable Energy Certificate sendiri merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, dan diakui secara internasional, tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Executive Vice President Retail PLN Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid menjelaskan, dengan REC, PLN memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat menyambut baik komitmen H&M untuk mendorong penggunaan energi terbarukan melalui Renewable Energy Certificate, dan tentunya mengapresiasi keikutsertaan dari 10 mitra pabrik H&M yang pada hari ini hadir menandatangani perjanjian pembelian REC," kata Abdul Farid.

Menghadirkan REC sebagai opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan, Abdul Farid menegaskan bahwa cara pengadaan atau pembelian REC pun relatif mudah, tidak memerlukan proses pengadaan yang panjang.

"Pelanggan dapat mendaftar ke web, nanti akan dihubungi Account Executive PLN, kemudian diverifikasi kebutuhan REC-nya, setelah itu melakukan pembayaran. Sertifikat REC akan disampaikan melalui email yang terdaftar setelah pembayaran dilakukan," katanya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Agung Nugraha menambahkan bahwa melalui REC, 10 mitra pabrik H&M akan menggunakan sekitar 60 ribu MWh listrik berbasis EBT hingga 2026.

Sebelumnya, berdasarkan data PLN UID Jabar, sepanjang 2021 hingga Maret 2022, hampir 92 ribu MWh energi terbarukan telah dialihkan kepemilikannya kepada sejumlah pelanggan PLN UID Jabar melalui pembelian Renewable Energy Certificate. Agung berharap, kerja sama ini akan terus berkelanjutan.

"Semoga semakin banyak factory partners H&M yang akan bergabung bersama PLN, sebagai bentuk upaya kolektif kita dalam mendukung transisi energi berkelanjutan yang lebih bersih," kata Agung.

Di sisi lain, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg menyatakan, kerja sama ini akan semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Swedia, terutama dalam kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

"Saya sangat gembira atas jalinan kerja sama ini. Perjanjian ini memperlihatkan hubungan kerja sama yang baik dan memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk menangani krisis iklim," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Country Manager H&M Group Production Office Indonesia, Frank Blin Gonsalves menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Komitmen itu pun diwujudkan di seluruh lini H&M Group, termasuk di Indonesia.

"H&M Group terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi baru serta mendorong penggunaan sumber listrik berbasis EBT dalam rantai pasok kami," ujarnya.

Dia mengungkapkan, perjanjian REC antara mitra pabrik H&M Group dan PLN merupakan langkah penting untuk mewujudkan ambisi perusahaan sekaligus mendukung agenda pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang diwakili Kepala Dinas ESDM Jawa Barat, Ai Saadiyah pun menyampaikan apresiasi terhadap inisiasi implementasi REC. Menurutnya, hal ini mendorong penggunaan energi baru terbarukan yang lebih besar di sektor industri.

"Kami siap berkolaborasi sosialisasi bersama agar REC didesiminasi ke pangsa pasar yang lebih luas ke segala sektor seperti rumah tangga, komersial, dan bisnis. Hal ini agar target capaian EBT di tahun 2025, sebesar 20 persen tercapai, sejalan dengan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat," jelas Ai.

Adapun 10 mitra pabrik H&M Group yang menandatangani jual beli REC adalah PT C-Site Texpia, PT Minu Garment Sukses, PT Dreamwear, PT Kahatex, PT Panasia Jaya Abadi, PT Busana Indah Global, PT Royal Puspita, PT Doosan Jaya Sukabumi, PT Doosan Dunia Busana, dan PT Kreasi Garment Cirebon.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER