Anggaran Tembus Rp620 T, Jokowi Minta Belanja Non Operasiona Dikurangi

CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2022 19:19 WIB
Jokowi memerintahkan anak buah memangkas belanja non operasional yang menurut catatan pemerintah besarannya mencapai Rp620 triliun.
Jokowi memerintahkan anak buah memangkas belanja non operasional yang menurut catatan pemerintah besarannya mencapai Rp620 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta belanja non operasional yang tidak berhubungan langsung dengan program pemerintah agar dikurangi. Pasalnya, menurut catatan pemerintah, anggaran non operasional mencapai Rp620 triliun.

Permintaan Jokowi ini diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai Rapat Terbatas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 di Istana Negara, Kamis (14/4).

"Agar belanja operasional ini kualitas belanjanya harus ditingkatkan, utamanya belanja-belanja yang tidak langsung pada program untuk dikurangi," kata Suharso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya mengurangi anggaran belanja non operasional, Suharso mengatakan kepala negara juga meminta agar penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dievaluasi lagi. Sebab, Jokowi ingin alokasi dana itu digunakan dengan lebih tajam.

"DAK memerlukan penajaman secara tematik dan lokus prioritasnya, kemudian efektivitas dari program itu sendiri," ujarnya.

Suharso mengatakan Jokowi ingin ada penajaman DAK karena selama ini penggunaannya habis di daerah. Namun, dirasa belum maksimal dampaknya ke pembangunan.

"Jadi supaya DAK benar-benar efektif untuk membantu pembangunan di daerah," imbuhnya.

Selain itu, penggunaan DAK juga diharapkan bisa sinkron dengan program nasional. Misalnya untuk membangun jalan di daerah yang terhubung dengan jalan nasional.

[Gambas:Video CNN]



(uli/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER