ANALISIS

THR Hanya Beri 'Obat Kuat' Sementara ke Ekonomi RI

CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2022 07:08 WIB
Ekonom meramal THR akan mendongkrak kinerja ekonomi yang sempat tertekan pandemi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah telah memerintahkan pengusaha untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawannya secara penuh maksimal sepekan sebelum lebaran pada tahun ini. Pengumuman ini sekaligus memberikan angin segar bagi pekerja yang mungkin tidak menerima THR dalam dua tahun belakangan ini akibat pandemi covid-19.

"Ya wajib (diberikan secara penuh), tidak ada relaksasi karena sekarang kan ekonomi mulai bergerak positif," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri kepada CNNIndonesia.com, Minggu (3/4).

Landasan hukum atas kebijakan ini adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan.

Selain itu, Kemnaker juga telah mengeluarkan himbauan melalui Surat Edaran (SE) Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan.

Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Adi Mahfudz menyatakan anggotanya akan mengikuti aturan yang diberlakukan oleh pemerintah.

"Kadin Indonesia sepakat dengan anjuran pemerintah untuk memberikan THR secara penuh dan tentu saja sesuai regulasi yang ada," ucap Adi, Kamis (7/4).

Tak hanya pekerja swasta, THR juga akan diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti pegawai negeri sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), prajurit TNI, hingga anggota Polri yang akan dicairkan mulai 10 hari sebelum Lebaran.

"Pencairan THR direncanakan mulai periode H-10 Idulfitri. Jika terjadi beberapa kasus belum bisa dilakukan karena masalah teknis, maka bisa dilakukan setelah Lebaran. Saya berharap bisa dicairkan mulai H-10 sehingga ASN bisa mendapatkan sebelum Lebaran," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Sabtu (16/4).

Ia mengatakan untuk memberikan THR itu, pemerintah telah mempersiapkan anggaran hingga Rp34,3 triliun yang seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan rincian, Rp10,3 triliun untuk ASN di pemerintah pusat, Rp15 triliun untuk ASN di pemerintah daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU), dan Rp9 triliun untuk pensiunan.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berharap THR bagi pekerja swasta dan PNS itu dapat membantu menggerakkan roda perekonomian yang masih terimbas tekanan pandemi.

Pasalnya, perputaran uang yang beredar akan semakin meningkat dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membelanjakannya uangnya pada kebutuhan tertentu mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.

"Umumnya ini menandakan aktivitas perekonomian akan membaik dan asumsinya akan terlihat dari kinerja pertumbuhan ekonomi. Kalau dari perbandingan jumlah peredaran uang kuartal 1 dan kuartal 2, maka hipotesisnya proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal 2 relatif akan lebih tinggi," kata Rendy kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/4).

Bank Indonesia (BI) mencatat perputaran uang mencapai Rp7.672 triliun per Februari 2022 atau naik dari sebelumnya sebesar Rp7.643 triliun pada Januari 2022. Rendy pun memperkirakan jumlah uang beredar akan naik 4,26 persen menjadi Rp8.000 triliun pada periode Lebaran tahun ini.

Walau demikian, pihaknya masih belum bisa membeberkan seberapa besar dampak THR akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh faktor lain.

"Kalau presentasenya kami masih menghitung dan memang angka resminya belum keluar. Namun kalau dilihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang sudah membaik di tiga bulan pertama tahun ini dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukkan optimis terhadap ekonomi ke depan, seharusnya THR bisa memberikan kontribusi yang besar ke perekonomian nasional," katanya.

Artinya, dengan membaiknya kedua indeks tersebut masyarakat akan semakin percaya diri untuk membelanjakan uangnya sehingga pertumbuhan ekonomi bisa didorong.

THR memang sudah dipastikan akan dibagi-bagikan kepada pekerja, namun pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah guna mendorong daya beli masyarakat di tengah lonjakan harga pangan hingga energi akhir-akhir ini.

Menurutnya, masyarakat kelas menengah ke atas perlu didorong untuk membelanjakan uangnya. Caranya adalah dengan memberikan potongan harga tertentu agar mereka mau mengeluarkan uangnya untuk kebutuhan belanja. Contohnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang memberikan harga tiket kereta api Rp75 ribu dan diskon hingga 60 persen.

Kemudian, pemerintah harus memastikan bahwa tren kasus positif covid-19 juga terus melandai sampai liburan lebaran usai. Hal ini guna memberikan rasa percaya diri masyarakat agar mau membelanjakan uangnya untuk berwisata di dalam negeri.

Sementara untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, lanjutnya, pemerintah harus menerapkan strategi lain. Pemerintah harus memastikan harga bahan pokok hingga energi stabil hingga lebaran usai agar inflasi tetap terjaga.

"Ini tentu bisa mendorong masyarakat mau belanjakan uangnya, jadi jangan sampai habis untuk keperluan bahan pokok saja agar bisa di-spending ke yang lain," katanya.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bidang Ekonomi Industri, Perdagangan dan Investasi Ahmad Heri Firdaus memang yakin bahwa THR akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional.

Tapi tambahnya, dampak itu hanya bersifat sementara.

"Kalau dampak THR ke ekonomi di April dan Mei yang termasuk kuartal II tentu akan terbantu. Tapi ini sifatnya tidak memulihkan permanen karena tidak lama ya, setelah itu kembali seperti biasa lagi. Kalau sumbangsihnya ke perekonomian kami belum tahu, tapi pertumbuhan kuartal II tahun ini setidaknya akan lebih baik dari kuartal sebelumnya dan juga lebih baik dari kuartal yang sama tahun lalu," katanya.

Selain itu, ia yakin THR akan berkontribusi terhadap ekonomi di daerah.

"Ini tentu berdampak ke daerah karena uang jadi mengalir ya dari kota ke desa, jadi daerah juga ikut terangkat karena mudik diizinkan pemerintah tahun ini. Jadi uang juga lari ke sana," katanya.

Ahmad menjelaskan alasan THR bisa memberikan dampak terhadap perekonomian. Ini terjadi lantaran mobilitas barang dan orang meningkat, sehingga transaksi yang terjadi juga akan semakin banyak.

Dengan begitu, uang yang berputar akan semakin melimpah dan berdampak kepada perekonomian secara luas.

"Sederhananya, transaksi bertambah, mobilitas barang dan orang juga meningkat, kalau kegiatan makin banyak jadi uang juga makin banyak, kalau uang yang dipegang lebih banyak, maka pengeluaran masyarakat akan meningkat," ucapnya.

Ia pun memberikan catatan penting kepada pemerintah yakni dengan menjaga harga kebutuhan pokok agar tetap stabil dan pasokannya tersedia. Ini dilakukan agar masyarakat mau membelanjakan uangnya dan bisa menggerakkan roda perekonomian.

Sektor yang Terpengaruh


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :